Sistem Utilitas Bangunan Tinggi (Gedung Bertingkat) – Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.
Jenis perancangan utilitas bangunan tinggi adalah sebagai berikut:
Perancangan
- sistem plambing dan sanitasi
- pencegahan kebakaran
- tata udara atau penghawaan
- daya listrik dan penerangan atau pencahayaan
- komunikasi
- CCTV dan sistem sekuritas
- penangkal petir
- tata suara
- transportasi dalam bangunan
- landasan helikopter
- pembuangan limbah sampah
- alat pembersih luar bangunan
Sistem Plumbing
Secara umum Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri.
- Dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan
- kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan.
Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase), sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.
- Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau
- air panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.
Tujuan Sistem Plumbing
- Menyediakan air bersih yang diperlukan oleh manusia untuk kehidupan.
- Menjamin adanya sanitasi di dalam gedung dan gedung–gedung yang berdekatan
- Untuk perlindungan kesehatan masyarakat terhadap bahaya yang timbul sebagai akibat dari instalasi Plumbing yang tidak baik.
Sistem Air Bersih
adalah air yang biasa dipergunakan untuk keperluan rumah tangga yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan apabila diminum harus dimasak terlebih dahulu. Air yang diolah untuk menjadi air bersih berasal dari :
- air permukaan,
- mata air, dan
- air tanah.
Sistem penyedian air bersih harus memenuhi beberapa persyarakat utama. Persyarat tersebut meliputi :
- kualitatif,
- kuantitatif dan
- kontinuitas.
Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air yang diperlukan untuk melayani penduduk yang dibagi dalam dua klasifikasi pemakaian air, yaitu untuk keperluan domestik (rumah tangga) dan non domestik.
Sistem Air Kotor
adalah air yang tidak hanya sadah, tetapi juga mengandung zat padat atau cair hasil pembuangan limbah seperti sampah, bangkai, air bekas mencuci, limbah rumah tangga, dll. Air kotor ini tidak dapat digunakan secara langsung apalagi untuk dikonsumsi. Tetapi, bukan berarti air kotor tidak dapat dimanfaatkan, air ini bisa digunakan setelah mengalami pengolahan. Seperti di kota-kota besar di mana warga sulit mendapat air. Maka dengan pengolahan air sungai akan diperoleh air yang layak digunakan dan juga dikonsumsi.
Sistem pembuangan air kotor pada bangunan gedung ada 2 (dua) cara yaitu :
- Sistem individu (on site) dan
- terpusat (off site)
Sistem Tata Udara
Sistem Tata Udara adalah suatu sistem yang mengondisikan lingkungan melalui pengendalian suhu, kelembaban nisbi, arah pergerakan udara dan mutu udara – termasuk pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan yang ada di udara (seperti ‘vapors’ dan ‘fumes’).
Disebut “sistem” karena AHU terdiri dari beberapa mesin/alat yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistem tata udara yang dapat mengontrol suhu, kelembaban, tekanan udara, tingkat kebersihan, pola aliran udara serta jumlah pergantian udara di ruang produksi sesuai dengan persyaratan ruangan yang telah ditentukan.
Sistem Tata Udara (AHU/HVAC), biasanya terdiri dari :
- Cooling coil atau evaporator
- Static Pressure Fan atau Blower
- Filter
- Ducting
- Dumper
Sistem Sirkulasi Vertikal
Transportasi vertical, adalah moda transportasi digunakan untuk mengangkut sesuatu benda dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Ada berbagai macam tipe transportasi vertikal di antaranya lift, travator, eskalator dan dumbwaiter. Dari tipe pengangkut vertikal ini masingmasing mempunyai fungsi angkut yang berbeda. Lift sering dijumpai di gedung perkantoran, travalator lebih banyak di bandar udara, sedangkan eskalator lebih banyak di pusat pertokoan besar atau mall sedangkan dumbwaiter lebih banyak digunakan di rumah sakit dan hotel.
Simak Juga : Ebook Manajemen Konstruksi Bangunan Laut