Seperti kita ketahui bahwa pengaruh kebudayaan India menyebabkan perubahan besar dalam kebudayaan Indonesia. Dengan adanya tulisan, di Indonesia mulai terdapat catatan tentang peristiwa-peristiwa penting di sebuah wilayah kerajaan.
Dengan demikian, sejak saat itu bangsa Indonesia memasuki zaman sejarah. Masa pengaruh kebudayaan Hindu itu disebut masa Indonesia Hindu. Masa Indonesia Hindu berlangsung sejak munculnya catatan tertulis pertama hingga sekitar tahun 1500 Masehi, saat runtuhnya Kerajaan Majapahit. Masa Indonesia Hindu disebut juga zaman kuno.
Lahirnya agama Hindu ada hubungannya dengan kedatangan suku bangsa Arya ke India. Bangsa Arya masuk ke India sejak 1500 SM.
Agama Hindu adalah sinkretisme antara kebudayaan Arya dan Dravida yang menyembah banyak dewa. Agama Hindu bersifat politeisme, artinya menyembah banyak dewa. Setiap dewa merupakan lambang kekuatan alam. Beberapa dewa yang terkenal adalah Trimurti (Brahma, dewa pencipta ; Wisnu, dewa pemelihara ; Syiwa, dewa perusak), Pertiwi (dewi bumi), Surya (dewa matahari), Bayu (dewa angin), Baruna (dewa laut), dan Agni (dewa api). Kitab suci agama Hindu adalah Weda, artinya pengetahuan, yang terdiri atas empat bagian.
- Rigweda, berisi syair pujian terhadap para dewa.
- Samaweda, berisi syair dan nyanyian suci dalam upacara.
- Yajurweda, berisi doa-doa pengantar sesaji dalam upacara.
- Atharwaweda, berisi mantra untuk menyembuhkan orang sakit dan jampi untuk sihir serta ilmu gaib mengusir penyakit dan para musuh.
Di India, paham Trimurti dikembangkan berpasangan dengan Trisakti yang meliputi:
- Saraswati, permaisuri Brahma, melambangkan dewi kebijaksanaan dan pengetahuan;
- Laksmi, permaisuri Wisnu, melambangkan dewi kecantikan dan kebahagiaan;
- Parwati, permaisuri Syiwa, melambangkan dewi keberanian dan kegarangan (durga).
Untuk mencapai nirwana, umat Hindu dapat melakukannya dengan tiga cara.
- Manusia wajib menjalankan dharma (memenuhi kewajiban sebagai manusia), artha (menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya), dan karma (tidak berlebihan merasakan kenikmatan duniawi).
- Bagi Triwangsa (brahmana, ksatria, waisya) wajib membaca kitab suci Weda.
- Melakukan upacara keagamaan yang berupa upacara kurban (yajna besar dan yajna kecil). Yajna besar, misalnya, penobatan raja,
Proses Interaksi Masyarakat dengan Tradisi Hindu-Buddha
Masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam lingkup suatu masyarakat dapat menimbulkan tiga kemungkinan: kedua kebudayaan itu akan berakulturasi, berjauhan, atau salah satu hancur. Akulturasi kebudayaan adalah pencampuran dua kebudayaan atau lebih yang melakukan kebudayaan baru.
Dalam perkembangan kehidupan masyarakat Nusantara ketika terjalin hubungan dagang antara India, Cina, dan Indonesia, terjadilah akulturasi budaya. Akulturasi budaya Hindu-Buddha India dengan budaya asli Nusantara secara damai melahirkan budaya baru yang disebut budaya Hindu-Buddha Nusantara.
Menghadapi proses akulturasi tersebut, menurut para ahli, bangsa Indonesia bersikap pasif maupun aktif. Pada awalnya bersikap pasif menerima ajaran-ajaran baru, di kemudian hari aktif mencari ilmu hingga mengirim pelajarnya ke luar negeri dan mengundang brahmana dari luar negeri untuk memberi pelajaran.
Proses akulturasi selama berabad-abad menimbulkan sinkretisme antara kedua agama tersebut dan unsur budaya asli hingga lahirlah agama baru yang dikenal sebagai Syiwa Buddha. Sinkretisme adalah paham atau aliran baru yang merupakan perpaduan dari beberapa paham untuk mencari keserasian dan keseimbangan. Aliran ini berkembang pesat pada abad ke-13 M. Penganutnya, antara lain, Raja Kertanegara dan Adityawarman.
Link Download Buku Sejarah Kelas 11 SMA PDF:
Kelas 11 Sejarah.pdf – File size 11.0 MB
Tag : ebook gratis sejarah kelas 11 pdf, download buku sejarah kelas 11 pdf, baca online buku sejarah Kelas xi pdf