Banyak sekali organisme mikroskopis yang dalam hidupnya tidak pernah melalui stadium multisel. Tubuh organisme semacam ini merupakan suatu massa protoplasma tunggal yang berupa sel saja, hanya terbagi menjadi sitoplasma dan nukleus.
Organisme-organisme ini disebut organisme uniseluler, yaitu sel tunggal yang hidup sendiri dengan bebas. Organisme ini dapat berupa tumbuhan maupun hewan, dengan tanda-tanda spesifik sebagai pembeda. Ada kalanya organisme uniseluler tertentu sukar ditentukan penggolongannya, kadang dapat digolongkan ke dalam tumbuhan, dan kadang digolongkan ke dalam hewan.
Saat ini terdapat kesamaan pendapat, bahwa istilah tumbuhan dan hewan sukar digunakan bagi organisme uniseluler, karena adanya kesamaan-kesamaan di dalam semua organisme tersebut. Timbullah gagasan untuk menyebut organisme uniseluler tersebut dengan Protista.
Protista terbagi menjadi 3, yaitu Protista mirip hewan (Protozoa), Protista mirip tumbuhan (Algae) dan Protista mirip jamur.
A. Pengertian Protozoa
Protozoa termasuk dalam kingdom protista yang tidak mempunyai kemampuan untuk berfotosintesis. Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu “protos” ( pertama atau awal/mula-mula) dan “zoon” ( hewan). Jadi protozoa adalah hewan yang pertama dan paling rendah dalam kingdom animalia.
Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Protozoa merupakan Protista yang ciri-cirinya menyerupai hewan. Nama protozoa itu sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu protos yang artinya pertama dan zoon/zoion yang artinya hewan. Sampai sekarang, sekitar 50.000 spesies protozoa telah dideskripsikan.
Simak Juga : Biologi sebagai Ilmu Pengetahuan
B. Karakteristik Protozoa
Protozoa termasuk microorganisme (micros=kecil, organisme= makhluk hidup), besarnya antara 3 mikron sampai 100mikron. Protozoa merupakan penghuni tempat berair/ tempat basah, bila keadaan jadi kering, akan membuat ciste (Kristal).
Kegiatan hidup di lakukan oleh sel itu sendiri. Didalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya: inti (nucleus) butir inti (nucleolus), Rongga (vakuola), mitokondria. Pada umumnya protozoa bersel satu, tetapi ada beberapa spesis yang membentuk koloni. Umumnya didalam satu sel terdapat satu inti, tetapi dari beberapa spesis secara generative berkonyugasi karena individu jantan dan betina belum jelas perbedaannya.
Ciri -ciri Protozoa :
- Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
- Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel).
- Hidup bebas, saprofit atau parasit
- Organisme bersel tunggal
- Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
- Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
- Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri
- Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
- Protozoa tidak mempunyai dinding sel
- Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
Habitat Protozoa
Menurut Brum et al. (1994: 813), lebih dari 40.000 spesies protozoa hidup di berbagai tempat, di perairan, tanah yang lembap atau di dalam organisme lain (parasit). Protozoa merupakan organisme uniselular.
Protozoa mendapatkan makanan dengan cara mengabsorpsi molekul organik, yang terjadi secara intrasel. Protozoa mampu bergerak bebas Pernapasan protozoa berlangsung secara difusi. Protozoa merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan. Protozoa hidup di air tawar (selokan, parit, sungai, dan waduk), air laut, permukaan tanah yang lembap, rendaman jerami, dan di dalam tubuh makhluk hidup lain atau di dalam jasad yang mati.
Protozoa merupakan makhluk hidup bersel satu yang bersifat mikroskopis. Segala aktivitas hidup terjadi di dalam sel itu sendiri. Pada keadaan tertentu, Protozoa dapat membentuk dirinya menjadi kista.
Reproduksi Protozoa
Protozoa dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual. Secara aseksual protozoa dapat mengadakan pembelahan diri menjadi 2 anak sel (biner), tetapi pada Flagelata pembelahan terjadi secara longitudinal dan pada Ciliata secara transversal. Beberapa jenis protozoa membelah diri menjadi banyak sel (schizogony). Pada pembelahan schizogony, inti membelah beberapa kali kemudian diikuti pembelahan sel menjadi banyak sel anakan. Perkembangbiakan secara seksual dapat melalui cara konjugasi, autogami, dan sitogami.
Protozoa yang mempunyai habitat atau inang lebih dari satu dapat mempunyai beberapa cara perkembangbiakan. Sebagai contoh spesies Plasmodium dapat melakukan schizogony secara aseksual di dalam sel inang manusia, tetapi dalam sel inang nyamuk dapat terjadi perkembangbiakan secara seksual. Protozoa umumnya berada dalam bentuk diploid.
Protozoa umumnya mempunyai kemampuan untuk memperbaiki selnya yang rusak atau terpotong. Beberapa Ciliata dapat memperbaiki selnya yang tinggal 10 % dari volume sel asli asalkan inti selnya tetap ada.
Ukuran dan Bentuk Protozoa
Ukuran dan bentuk Protozoa beragam, beberapa jenis bersifat polimorfik (bentuknya berbeda pada tingkatan yang berbeda dalam daur hidupnya).
Protozoa mikroskopis panjangnya hanya sekitar 10 mikrometer, sedangkan Protozoa yang besar mencapai panjang 2 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Sel Protozoa dibungkus oleh membran sitoplasma tanpa adanya dinding sel.
Umumnya nukleus berjumlah satu, namun banyak ditemukan Protozoa yang multinukleat hampir di sepanjang siklus hidupnya. Pada Ciliata terdapat nukleus yang berukuran besar (makronukleus) yang mengendalikan metabolisme dan pertumbuhan dan nukleus berukuran kecil (mikronukleus) yang berperan dalam reproduksi. Sitoplasma mengandung granula glikogen, bermacam-macam minyak, dan vakuola. Selain vakuola makanan, beberapa jenis mempunyai vakuola kontraktil untuk mengeluarkan kelebihan air.
Beberapa jenis mempunyai lapisan ektoplasma yang dapat membentuk butir-butir pasir yang terikat pada zat kitin, kalsium karbonat, dan silika. Protozoa berkembang biak dengan aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual berlangsung dengan pembelahan sel. Reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi, misalnya pada Ciliata. Beberapa Protozoa parasit mempunyai daur hidup yang rumit, melibatkan berbagai jenis inang yang berbeda.
C. Klasifikasi Protozoa
Protozoa dibagi ke dalam 6 filum, yaitu Zoomastigophora, Rhizopoda, Apicomplexa, Ciliophora, Foraminifera, dan Actinopoda. Berikut adalah tabel ciri umum sebagian filum yang termasuk Protozoa.
Perbandingan Protista Mirip Hewan
Filum | Ciri Umum | Contoh Spesies |
Zoomastigophora | Zooflagellata, menggunakan flagel untuk bergerak dan memangsa, umumnya uniseluler, beberapa berkoloni | Triconympha sp. dan Trypanasoma sp. |
Rhizopoda | Pseudopodia untuk bergerak dan memangsa | Amoeba proteus |
Actinopoda | Memangsa dengan axopodia (pseudopodia yang runcing | Helizoa dan |
Apicomplexa | dan menyebar), memiliki rangka silika | Radiozoa |
Ciliophora | Cilia digunakan untuk bergerak dan memangsa, umumnya | Stylonychia sp., |
Foraminifera | uniseluler, beberapa sesil dan berkoloni | Paramaecium sp. |
Berdasarkan alat geraknya, digolongkan atas;
- Mastigophora atau Flagellata, bergerak menggunakan bulu cambuk (Flagela) contohnya Trypanosoma gambiense.
- Sarcodina atau Rhizopoda, bergerak menggunakan kaki semu (pseudopodia), contohnya Amoeba proteus.
- Ciliata atau Ciliophora, bergerak menggunakan bulu getar (silia), contoh: Paramaecium, Didinium, Stentor, Vorticella.
- Sporozoa, tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembang biak dengan spora, contohnya Plasmodium.
Phylum protozoa di bagi menjadi 4 kelas dan pembagian kelas tersebut
berdasarkan alat gerak yang dimilikinya yaitu :
1. Kelas Sarcodina (Rhizopoda)
Hewan yang termasuk kelas ini memiliki alat gerak berupa kaki palsu (pseudopodia), sedangkan gerakannya termasuk kepada gerak amoboid. Timbulnya kaki semu yang menjulur disebabkan oleh adanya aliran sitoplasma yang menekan bagian tertentu dari sel, hal ini menyebabkan Rhizopoda tidak memiliki bentuk tetap.
Beberapa contoh rhizopoda : (a). Amoeba proteus, hidup bebas di air tawar, dengan memanfaatkan bahan organic disekitarnya.
Sebagain besar jenis amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut entamoeba.
Contoh : Entamoeba histolitica, Entamoeba ginggivalis, dan Entamoeaba coli; (b) Foraminifera, hidaupnya di laut, mempunyai kerangka luar dari zat kapur yang berlubang tempat menjulurnya protoplasma.
Contoh :
Globigerina bulloiders, Hestigerina pelagica ; (c). Radiolaria, mempunyaikerangka luar dri zat kersik (silikat); (d) Difflugia
2. Kelas Flagellata
Hewan dari kelompok ini mempunyai flagel (cambuk) sebagai alat geraknya, sehingga disebut kelas Flagellata atau Mastigophora. Selain sebagai alat gerak, flagel juga digunakan untuk medapatkan makanan, karena getaran flagel menyebabkan terjadinya aliran air sekitar hewan tersebut yang membawa makanan dalam bentuk pertikel padat.
Beberapa jenis Flagellata mempunyai klorofil, sehingga mampu melakukan fotosintesis seperti pada tumbuhan. Tidak sedikit pula diantaranya bersifat parasit baik pada manusia ataupun hewan.
Beberapa contoh Flagellata : Euglena, volvox, noctiluca miliaris,Leismania donovani, Tripanosoma gambiense, Tripanosoma rodiense, Tripanosoma evansi.
3. Kelas Cilliata
Yang menjadi ciri khas dari kelas ciliata, ialah adanya tonjolan protoplasma yang membentuk rambut-rambut getar atau silia dan berfungsi sebagai alat gerak. Cilliata mempunyai bentuk tetap karena adanya lapisan pelikel yang meyelubungi tubuhnya sebagai penguat yang lentur.
Hewan-hewan yang umumnya hidup di air tawar dan di laut mempunyai dua buah inti sel (nucleus), yang kecil disebut micronucleus berfungsi pada perkembangbiakan sedangkan yang besar disebut makronukleus berfungsi sebagai pengatur pada proses metabolisma, pertumbuhan, dan perkembangan serta proses lainnya dalam tubuh.
Makanannya adalah vartikel organik dan makhluk hidup lain yang kecil misalnya bakteri, alga atau protozoa lainnya. Makanan tersebut didorong oleh silia ke dalam sitosoma (mulut) lalu melewati sitofaring (kerongkongan) masuk ke dalam vakuola makanan untuk dicerna dengan enzim pencernaan, selanjutnya vakuola makanan akan beredar ke seluruh bagian protoplasma dan protoplasma akan menyerap zat-zat makanan dari vakuola tersebut.
Contoh cilliata yang mudah ditemukan adalah Paramaecium caudatum. Sementara untuk contoh yang lainnya adalah : Didinium, Stentor, dan Balantidium.
4. Kelas Sporozoa
Disebut sporozoa karena daur hidupnya terdapat tahapan berupa spora yaitu sel individu yang mempunyai sel pelindung sehingga tahan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Kelompok hewan bersel satu ini tidak mempunya alat gerak dan hidup sebagai parasit pada hewan maupun manusia .
Hewan ini pun tidak memiliki alat yang berfungsi sebagai mulut, makanan diserap dari inangnya melalui seluruh permukaan tubuh. Contoh yang paling penting dari kelompok ini adalah Plasmodium yang merupakan penyebab penyakit malaria. Plasmodium berkembang biak secara tidak kawin di dalam tubuh manusia, sedangkan perkembangbikan secara kawin terjadi di dalam tubuh nyamuk betina dari genus Anopheles. Ada tiga contoh Plasmodium ;
- (1) P. malariae, menyebabkan malaria kwartana ;
- (2) P. vivax, menyebabkan malaria tertiana ;
- (3) P. falciparum menyebabkan malaria tropika. Contoh lain dari sporozoa adalah : Gregarina, Coccidium, Gregarina
D. Peranan Protozoa bagi Kehidupan
Peran menguntungkan :
- Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam.
- Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton(zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dll.
- Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.
- Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.
Peran Merugikan :
Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-penyakit yang disebabkan Protozoa antara lain :
Jenis penyakit | Protozoa |
Disentri Diare (Balantidiosis) Penyakit tidur (Afrika) Toksoplasmosis (kematian janin) Malaria tertiana Malaria quartana Malaria tropika Kalaazar Surra (hewan ternak) | Entamoeba histolytica Balantidium coli Trypanosoma gambiense Toxoplasma gondii Plasmodium vivax Plasmodium malariae Plasmodium falciparum Leishmania donovani Trypanosoma evansi |
Sudah selesai membaca materi ini ? Ayo lihat dulu Daftar Materi Biologi