Pada penghujung abad ke-19 D.J Ivanowski, pakar botani dari Rusia, dengan hati-hati melakukan penelitian memisahkan cairan dari tanaman tembakau yang terserang penyakit. Dalam jumlah tertentu cairan tersebut disuntikan ke dalam tanaman temabakau yang sehat. Beberapa waktu kemudian, tumbuhan tembakau itu memperlihatkan gejala yang sama dengan tembakau yang sakit.
Ini penemuan pertama bahwa penyakit bisa ditularkan dari satu tumbuhan kepada tumbuhan lainnya melalui filtrat cairan tumbuhan yang babas dari organisma hidup. Bahkan cairan itu ternyata mengandung sesuatu yang bisa menyebabkan penyakit, disebut contagium vivum fluidum yang berarti cairan hidup yang menular. Sekarang kita kenal dengan virus (latin, berarti lendir beracun). Berikutnya kita bahas kajian tentang fenomena virus dalam virologi.
Simak Juga : Contoh Soal Virus dan Jawaban
Kebanyakan virus mempunyai ukuran antara 20 mµ sampai 300 mµ (baca mµ = mili mikron, 1 mµ = 1 X 106 mm). jadi ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan bakteri yang berukuran 10 mµ (baca : µ = mikron, 1 µ = 1 X 103mm). Karena ukuran virus sangat kecil atau ukuran ultra mikroskopik, maka virus hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop electron. Cabang ilmu yang mempelajari tentang virus disebut virologi. Seperti diketahui bahwa makhluk hidup itu memiliki subtansi dasar kehidupan yaitu protoplasma. Virus tidak memiliki protoplasma sehingga timbul pandangan bahwa virus bukan organisme hidup.
Adapun alasan – alasannya :
- Virus tidak memiliki protoplasma.
- Virus dapat dikristalkan, sedang makhluk hidup tidak mungkin mampu mampu mengkristal.
- Ukuran virus sangat kecil yaitu sekitar beberapa, hal ini tidak mungkin ukuran organisme hidup dengan ukuran tersebut.
Virus menurut biologi merupakan makhluk hidup karena :
- a. Memiliki DNA/RNA, senyawa ini dimiliki oleh makhluk hidup.
- b. Virus mampu melaksanakan aktivitas hidup yaitu reproduksi.
Sampai sekarang orang sulit untuk menyatakan apakah virus itu sebenarnya makhluk hidup ataukah makhluk tak hidup.
Yang terang ialah, bahwa virus dapat berbiak, tetapi hanya di dalam sel hidup. Banyak virus dapat dipiara manusia di dalam substrat (dasar makanan) yang berupa sel atau jaringan hidup, seperti telur dan jaringan tertentu dari hewan ataupun tumbuhan.
A. Pengertian Virus
Virus merupakan mikroorganisme patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Semua bentuk kehidupan dapat diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea.
Istilah virus biasanya digunakan pada jenis virus yang menginfeksi sel-sel eukariota, sementara virus yang menginfeksi sel prokariota—seperti bakteri dan arkea—dikenal sebagai bakteriofag.
Ketika tidak berada di dalam sel atau tidak dalam proses menginfeksi sel, virus berada dalam bentuk partikel independen yang disebut virion. Virion terdiri atas materi genetik berupa asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Pada beberapa virus terdapat amplop eksternal yang terbuat dari lipid.
B. Sejarah Penemuan Virus
Virus tanaman lebih dahulu ditemukan daripada virus – virus yang lain. Sarjana yang pertama kali mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai penyakit bercak – bercak kuning (mosaik) pada daun tembakau ialah Adolf Mayer pada tahun 1885.
Dmitri Ivanowski (1892) dan M. Beijerink (1899) adalah sarjana – sarjana dengan penelitiannya menguatkan apa yang telah dilaporkan Adolf Mayer tentang adanya virus tanaman pada daun tembakau yang menyebabkan belang – belang pada daun tembakau yang dikenal dengan penyakit mosaik daun.
Pada tahun 1897, Loffler dan Frosch menemukan virus hewan yang menyebabkan penyakit mulut dan kuku pada ternak. Reed (1990) menemukan virus yang menyebabkan penyakit kuning pada manusia. Virus ini dapat menular dari orang ke orang dengan perantara nyamuk Aedes.
Akhir – akhir ini di kota – kota maupun di desa – desa di tanah air kita timbul penyakit yang terkenal sebagai demam berdarah. Penyakit ini minta banyak korban. Demam berdarah disebabkan oleh virus dan menular dari seseorang yang sakit orang lain dengan perantara nyamuk Aedes. Penyakit lain yang disebabkan virus ialah : influenza, campak, cacar, rabies, herpes, polio, hepatitis, gondong (parotis), kanker, AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dan beberapa lainnya lagi.
Towrt (1916) dan d’ Herelle (1917) menemukan virus bakteri yang menyebabkan lisis (penguraian). Virus yang menyerang bakteri disebut
bakteriofage (pemakan bakteri) yang disingkat fage saja. Sekarang telah banyak pengetahuan orang tentang fage yang menyerang Escherhia coli.
Stanley (1934) berhasil menghablurkan (mengkristalkan) virus tembakau dan sejak itu dimulai studi morfologi virus – virus yang lain lewat penghabluran dan teknik – teknik baru.
C. Morfologi Virus dan Sifat – Sifat Virus
Virus umumnya berupa hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang bentuknya memanjang (batang/jarum), oval, bulat, kotak berbidang banyak (polyhedron) dan ada yang bentuknya seperti T (Virus T). Bentuk – bentuk virus dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Jadi virus tidak memiliki sitoplasma seperti pada sel serta tidak memiliki organela sehingga tidak melakukan metabolisme. Asam nukleat adalah senyawa yang berfungsi sebagai pembawa sifat. Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA (Dioksiribo Nucleat Acid) dan RNA (Ribo Nucleat Acid).
Asam nukleat virus bermacam – macam, yaitu ada DNA ganda, DNA tunggal dan RNA. Virus tanaman berisi RNA, virus hewan dapat mengandung
RNA atau DNA saja, sedang fage berisi DNA. Oleh sebab itu virus dapat diklasifikasikan berdasarkan tipe asam nukleat (asam inti). Bentuk dan isi berbagai virus dapat di ikhtisarkan pada tabel berikut.
VIRUS | BENTUK | ASAM NUKLEAT |
Mosaik tembakau | jarum | RNA |
Kerdil tomat | bola | RNA |
Poliomyelitis | bola | RNA |
Influenza | bola | RNA |
Cacar | kotak | DNA |
Polio | bola | DNA |
Bakteriophage yaitu virus yang mampu menyerang bakteri atau sering disebut phage (fage).
Tubuh bakteriophage terdiri dari :
- Kepala terdiri dari :
- – Asam nukleat DNA
- – Selaput protein
- Ekor terdiri :
- – leher
- – lempang ekor.
- – serat ekor.
Sifat – sifat Virus
- Virus memiliki sifat – sifat sebagai berikut :Virus hanya memiliki satu macam asam nukleat (DNA atau RNA).
- Virus berukuran sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mikroskrop cahaya biasa dan dapat melewati jaringan bakteri.
- Virus bukan merupakan sel, jadi tidak memiliki cytoplasma, inti atau membran plasma.
- Virus hanya hidup pada organisme hidup karena untuk reproduksinya hanya memerlukan asam nukleat saja, virus tidak merupakan makhluk yang mampu berdiri sendiri.
- Bentuk dan ukuran virus sangat bervariasi.
- Virus dapat aktif hanya pada makhluk hidup yang spesifik.
D. Peranan Virus Dalam Kehidupan Manusia
Virus ada yang bermanfaat bagi manusia, ada pula yang menimbulkan kerugian bagi manusia. Berikut ini akan diuraikan contoh – contoh virus yang menguntungkan dan yang merugikan.
Virus yang Menguntungkan
1) Untuk Melemahkan Bakteri
Contoh tentang virus yang menguntungkan adalah virus yang menyerang bakteri pathogen. Jika DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri patogen, maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Misalnya bakteri penyebab penyakit difteri dan bakteri penyebab demam scarlet yang berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak berbahaya jika di dalam DNAnya tersambung oleh profag.
2) Untuk Memproduksi Vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk memproduksi vaksin, vaksin adalah patogen yang telah dilemahkan sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi. Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan memproduksi antitoksin. Kelak jika patogen yang sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal karena berhasil memproduksi antitoksin bagi patogen tersebut.
Virus yang Merugikan
Beberapa penyakit manusia disebabkan oleh serangan virus misalnya penyakit: mata belek, influenza, polio, cacar, campak, hepatitis, rabies, herpes, gondong, kanker, AIDS dan ebola.
Selain menyerang manusia, virus juga ada yang menyerang hewan misalnya :
- Rabies pada anjing, kucing, dan monyet.
- Penyakit kuku dan mulut pada ternak sapi dan kerbau. Hewan ternak tidak bisa berjalan dan tidak dapat makan.
- Penyakit sampat ayam (tetelo). Ayam yang terserang mengalami mencret, batuk – batuk, keesokan harinya mati. Jika sembuh, ayam akan kehilangan keseimbangan, kepala tertekuk dan berputar – putar.
Sudah selesai membaca materi ini ? Ayo lihat dulu Daftar Materi Biologi