Kingdom Animalia – Karakteristik, Ciri-Ciri Pengelompokan dan Contohnya – Kingdom animalia atau sering disebut juga dunia hewan merupakan hewan organisme eukariotik (organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Dunia hewan terbagi ke dalam kelompok besar (Phyllum) yaitu dunia Vertebrata (bertulang belakang) dan Invertebrata (tidak bertulang belakang).
Pengetahuan mengenai hewan-hewan yang bertulang belakang akan dibahas secara khusus dalam Zoologi Vertebrata, sedangkan studi hewan-hewan tidak bertulang belakang akan dijelaskan lebih khusus dalam Zoologi Invertebrata.
Invertebrata (Latin: in= tidak; vertebrae= tulang belakang), adalah hewan tingkat rendah yang tidak memiliki tulang belakang, baik hewan yang bersel tunggal dan tidak mempunyai bentuk tetap, hewan tersebut dapat dibedakan berdasarkan jumlah lapisan lembaga dan rongga tubuh.
A. Karakteristik Hewan
- Organisme eukariotik dan multiseluler
- Tidak memiliki dinding sel dan klorofil
- Tidak memiliki dinding sel
- Bersifat heterotroph, memperoleh makanan dari organisme lain karena tidak memiliki klorofil
- reproduksi umumnya dilakukan secara kawin (seksual). Beberapa ada yang dilakukan secara tak kawin (aseksual)
- Umumnya dapat bergerak untuk survive dan mencari makanan
B. Pengelompokan Kingdom Animalia
Pengelompokan hewan berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh :
- Parazoa: hewan yang tidak memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum Porifera (hewanspons).
- Eumetazoa: hewan yang memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum Cnidaria sampai filum Chordata.
Simak Juga : Soal Kingdom Animalia (Hewan) dan Jawaban [+Pembahasan]
C. Kriteria Klasifikasi Hewan
1. Lapisan embrionalnya
Merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot. Jaringan embrional mengalami spesialisasi menjadi dua lapisan (diploblastik)/ektoderm dan endoderm, contoh: filum Porifera, Cnidaria, dan Ctenophora.
Tiga lapisan jaringan (triploblastik) yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm) dan lapisan dalam (endoderm).
Terdapat tiga macam lapisan embrionik, yaitu:
- Ektoderm, lapisan terluar yang enutupi permukaan embrio. Ectoderm akan berkembang menjadipenutup luar tubuh hewan.
- Endoderm, lapisan terdalam dan menutupi saluran pencernaan yang sedangberkembang/arkenteron. Endoderm akan berkembang menjadi saluran pencernaan, hati dan paru-paru hewan vertebrata.
- Mesoderm, terletak diantara ectoderm dan endoderm. Mesoderm akan menjadi otot dan organlain yang terletak di antara saluran pencernaan dan penutup luar tubuh.
2. Rongga Tubuh (Coelom )
- Triploblastik Acoelomata, yaitu hewan yang tidak memiliki rongga tubuh diantara saluranpencernaan atau dinding tubuh. Contoh : phylum Platyhelmintes.
- Triploblastik Pseudocoelomata, yaitu hewan yang memiliki rongga semu, karena hanyasebagian saja lapisan tubuhnya yang dibatasi lapisan mesoderm. Contoh: Nematoda.
- Triploblastik Coelomata, yaitu hewan yang memiliki rongga tubuh yang nyata, karena seluruhtubuh dibatasi lapisan mesoderm. Minimal memiliki rongga gastrovasculer yang berperan sebagai sistem pencernaan. Contoh : filum Annellida, Molusca, Echinodermata, dan Arthrophoda.
3. Simetri tubuh
- Asimetri, yaitu hewan yang tidak memiliki pembagian tubuh yang tetap / sama. Contohnya:Protozoa, Porifera.
- Simetri Bilateral, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui pusatnya diperolehbentuk dan ukuran yang sama. Contohnya : Platyhelmintes, Nemathelmintes, Annellida, Arthrophoda, chordata. Hewan ini memiliki tubuh dorsal/bagian atas, ventral/bawah, anterior/depan dan posterior/belakang).
- Simetri Radial, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui pusatnya dari arah manapundiperoleh bentuk dan ukuran yang sama. Hewan ini hanya memiliki tubuh dorsal/bagian atas dan ventral/bawah, dan tidak memiliki bagian anterior/depan dan posterior/belakang). Contohnya :Coelenterata/Hydra, Echinodermata.
4. Mempunyai notokorda atau tidak
Tali sumbu tubuh yang terbentuk dari tulang rawan
5. Kerangka tubuh/Penyokong Tubuh
Eksoskeleton
– Rangka Luar (misalnya; filum Arthropoda)
Endoskeleton
– Rangka Dalam (Semua Vertebrata)
Hewan juga dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu invertebrata dan vertebrata.
Adapun perbedaan yang lebih terperinci, dapat dilihat pada tabel seperti dibawah ini :
D. Klasifikasi Hewan
1. Porifera (hewan berpori)
Ciri-Ciri Porifera
- Porifera (Latin: phorus = pori,ferre = membawa) atau spons
- multiseluler
- Diploblastik
- Asimetri (tidak beraturan), atau simetri radial
- Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk
- Tidak memiliki susunan saraf
- Rrespirasi dan ekskresi secara difusi melalui permukaan tubuh
- Sistem pencernaan;
- pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
- Spongocoel: rongga tubuh
- Ostia: lubang masuknya air
- Oskulum: lubang keluarnya air
Dinding tubuh tersusun atas dua lapisan sel
- lapisan luar (sel-sel pinakosit) : sebagai pelindung
- lapisan dalam (sel-sel koanosit): sel-sel yangberbentuk botol dan mempunyai flagel. Fuungsinya mengalirkan air, menangkap bahan makanan dan mencernanya
Diantara pinakosit dan koanosit terdapat lapisan non seluler (mesoglea)/mesohil; berupa protein bergelatin. Macam-macam sel pada mesoglea:
- arkeosit: reproduksi sel, sel gamet, membentuk sel-sel tunas, dan mengganti sel-sel yang rusak
- skleroblast: membentuk spikula/serat spons
- amebosit: mengambil dan mengedarkan zat makanan
Keterangan :
A. Ostia/ Ostium
B. Spongocoel
C. Osculum
D. Lapisan Epidermis
E. Lapisan Mesoglea
F. Lapisan Dermal
- Sel Amoebosit
- Sel Spikula
- Sel Arkeosit
- Sel Pinakosit
- Sel Porosit, berfungsi membuka/menutup pori
- Sel- sel koanosit
Tipe-Tipe Spikula pada Tubuh Porifera
Spikula merupakan penyokong tubuh porifera. Spikula inimacam-macam bentuknya pada setiap jenis porifera. Bahan pembentuk spikula ada yang dari Kalsium, serabut sponging, dan Kalsium Karbonat. Adapun tipe-tipe spikula tersebut adalah : Monoaxon, Triaxon bentuk T dan Triradiate, Pentaaxon, Hexaaxon, dan Tetraaxon.
Klasifikasi berdasarkan tipe saluran air
Ascon/sistem saluran air sederhana (pori/ostiumberhubungan langsung kespongeocoel.
- Koanosit terdapat pada seluruh permukaan dinding dalam yang membatasi spongocoel. Contohnya, Leucosolenia
Sicon/sistem saluran air inkuren dan radial (pori/ostiumdihubungkan dengan saluran bercabangdengan spongeocoel).
- Koanosit hanya terdapat pada saluran Radial. Contohnya, Sycon ciliatum
Leucon atau Rhagon /sistem saluran air kompleks (pori/ostiumbanyak serta bercabang – cabangmembentuk rongga – rongga kecil.
- Saluran radial bercabang-cabang sebagai saluran masuk ke spongocoel dan keluar dari spongocoel
- Koanosit : terdapat pada rongga berkoanosit. Contoh, Leuconia
Gambar tipe Porifera berdasarkan saluran Air
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.
- Aseksual dengan pembentukan tunas/budding dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di airtawar.
- Seksual dengan pembentukan gamet. Embrio akan tumbuh menjadi larva berflagel (larva amfiblastula) kemudian keluar dari mesohil bersama aliran air keluar melalui oskulum danmenempel di substrat menjadi Porifera dewasa.
Sistem pencernaan makanan
Porifera memakan zat-zat organic dan organism-organisme kecil seperti plankton. Makanannya dicerna secara intrasel oleh sel-sel koanosit. Di dalam sel, makanan dicerna oleh vakuola makanan, kemudian diteruskan oleh sel amebosit dan diedarkan ke seluruh tubuh. Sedangkan sisa makanan diteruskan ke spongosol kemudian dikeluarkan melalui oskulum.
Klasifikasi Porifera berdasarkan sifat spikula
- A. Calcarea/Calcispongie
Spikula tersusun atas zat kapur karbonat (CaCO3), hidup di air dangkal. Memiliki tipe saluran air ascon, sycon, dan leucon.
Contoh: Sycon dan Clathrina, Scypa, Euspongia
- B. Hexactinellida/Hyalospongiae
Spikula tersusun dari silica/kaca atau zat kersik (silikat)/SiO2, hidup di laut dalam. Tipe saluran air sicon.
Contoh: Euplectella, Hyalonema
- C. Demospongia (spons tebal)
Rangka tersusun dari serabut spongin, zat kersik atau campuran keduanya. Habitat di tepi pantai, air tawar, menempel pada batuan/tumbuhan dan benda padat. Tipe saluran air leucon.
- D. Sclerospongiae/spon karang
Spikula tersusun dari Kristal kalsium karbonat. Contoh porifera koral, Merlia.
Peranan Porifera
Beberapa jenis Porifera seperti Spongilla dapat digunakan sebagai spons mandi.
2. Cnidaria
Filum Cnidaria dan Ctenophora termasuk kelompok hewan Coelenterata.
Coelenterata (Yunani,koillos; rongga,enteron; usus)→hewan memiliki rongga usus sebagai alatpencernaan makanan/gastrovaskuler.
Cnidaria (Yunani,cnide= sengat): karena memiliki alat sengat untuk pertahanan diri dan menangkap
mangsa.
Ciri-Ciri :
- Habitat di laut berupa polip (sesil) atau medusa (motil)
- Diploblastik
- Simetris radial
- Pencernaan makanan di dalam rongga gastrovaskular /rongga di bagian tengah tubuh
- Memiliki tentakel dan penyengat yang disebut nematosista
- Respirasi dan ekskresi secara difusi
- Bentuk tubuh
ada 2 macam:
- Polip, berbentuk tabung menempel pada tempat hidupnya
- Medusa, berbentuk payung yang dapat melayang bebas
Reproduksi:
- – Aseksual → pembentuan tunas pada polip
- – Seksual → pembentukan gamet pada medusa
Struktur tubuh
Tubuh terdiri atas 3 lapisan.
- 1. Epidermis; terdapat sel epitel otot, sel interstisial, sel knidosit, sel kelenjar lender dan sel saraf indra. Tentakel berfungsi menangkap mangsa dan memasukkannya ke dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan sel Knidoblas yang mengandung racun atau kapsul penyengat (nematokist). Nematokist, berfungsi untuk melumpuhkan mangsa/musuh. Sel interstisial berfungsi dalam regenerasi dan menghasilkan sel (knidosit, sperma, telur).
- 2. Mesoglea, terletak diantara epidermis dan gastrodermis. Berisi bahan seperti gelatin dan tidak mengandung sel- sel.
- 3. Gastrodermis, terdiri atas beberapa macam sel, yaitu sel otot pencerna berflagel, sel kelenjar enzim, sel kelenjar lendir.
Klasifikasi Cnidaria
A. Hydrozoa (hewan air)
Contoh: Hydra
- Hidup di air tawar, hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel saraf tersebar
- Bentuk tubuh selalu polip.
- Pada ujung Hydra yang bebas terdapat mulut yang dikelilingi Hipostomae yang berfungsi menangkap mangsa. Pada bagian bawah membentuk basal disk untuk melekatkan tubuh pada tempat hidupnya.
- Memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan.
- Reproduksi vegetatif dengan membentuk tunas dan reproduksi generative melalui pembuahan ovum dan spermatozoid
Obelia (hidup di laut, bermetagenesis, hidup berkoloni).
Polip pada Obelia :
- Hydrant: mengambil dan mencerna makanan. Hydrant dibungkus hydroteca
- Gonangium: melakukan reproduksi vegetative menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa.Gonangium dibungkus oleh gonoteca
Reproduksi Obelia
Mengalami metagenesis dari reproduksi generatif dan vegetatif.
B. Scyphozoa (hewan mangkuk); ubur-ubur sejati
- Pada mulut terdapat 4 tentakel
- bentuk tubuh selalu medusa
- medusa berukuran besar, polip berukuran kecil
- alat kelamin terpisah. Contoh: Aurelia sp.
Siklus reproduksi Aurelia
Terjadi fertilisasi ovum dan sperma di dalam air→ zigot → larva Planula → Skifistoma (polip muda) → Strobila (kuncup) →Efira (medusa muda) → medusa dewasa
C. Anthozoa (hewan bunga)
- berbentuk polip
- Hidup di laut jernih
- Rongga gastrovaskuler bersekat-sekat
- Mengandung nematokist
- Contoh: Anemon laut (bunga karang), koral
Struktur tubuh Anemon laut:
- Menempel pada dasar perairan dengan basal disk-nya
- Disepanjang kerongkongan/gullet terdapat sekat-sekat bersilia (sifonoglia), yang berfungsi sebagai tempat masuknya air ke dalam usus
D. Cubozoa
- Mengalami metamorphosis lengkap dari polip hingga medusa payung (tubuh) berbentuk kotak, memiliki lensa mata kompleks. Medusa berbentuk lonceng dengan empat sisir datar, sehingga berbentuk mirip kubus.
- Bentuk medusa menyerupai kubus dengan tentakel yang menggantung di sekitar
- Bentuk polip sangat kecil
- Perenang aktif dan memiliki nematokis
Peranan
- Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
- Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
- Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut.
- Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.
3. Ctenophora (ubur-ubur sisir)
Ciri-Ciri:
- Tubuh transparan
- Diplobastik
- Simetri tubuh bilateral
- Memiliki lapisan mesoglea, rongga pencernaan dan sistem saraf
- Tidak memiliki nematokis sehingga menangkap makanan dengan menggunakan tentakel yang dilengkapi struktur sel-sel perekat/koloblas.
- Tentakel berjumlah sepasang, panjang dan dapat ditarik kembali.
Terdiri dari dua kelas :
- Tentaculata : memiliki tentakel
- Nuda: tidak memiliki tentakel
4. Platyhelminthes (cacing pipih)
Ciri-Ciri Platyhelminthes
- tubuh bulat pipih, bilateral simetris
- tidak memiliki sistem peredaran darah dan hermafrodit
- Alat pencernaannya belum sempurna (berupa gastrovaskuler): untuk mengedarkan sari-sari makanan
- Alat eksresi berupa protonefridia, berbentuk saluran bercabang-cabang yang berakhir pada sel api (flame cell). Sel api berfungsi untuk mengatur kadar air di dalam tubuh agar tetap terjaga
- Sistem saraf tangga tali
- Bersifat triploblastik aselomata
Kelas Platyhelminthes
- Tubellaria (Cacing Bulu Getar)
- Trematoda (Cacing Isap)
- Cestoda (Cacing Pita)
Turbelaria (Cacing Bulu Getar)
- Contohnya: Planaria
- Ciri :
- panjang tubuh 5 – 25 mm
- Hidup di air tawar jernih
- Sistem saraf tangga tali
- Sistem reproduksi :
– Bersifat hemafrodit
- – aseksual dengan cara fragmentasi. Bila terpotong, setiap potongan tubuh menjadi planaria baru.
- – seksual, yaitu pembuahan silang.
- – Daya regenerasi tinggi
Planaria
- Kepala berbentuk segitiga. Memiliki bentuk tubuh lonjong hingga panjang, pipih dorsoventral dan tidak beruas-ruas. Sis-sisi kepala melebar membentuk tentakel yang disebut aurikel (organ yang peka terhadap sentuhan, aliran air dan makanan).
- Mulut berhubungan dengan kerongkongan yang dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa.
- Memiliki 2 bintik mata untuk mendeteksi cahaya dan kemoreseptor. Pada ummumnya gerak secara fototaksis negatif.
- Pada bagian ventral terdapat silia untuk merayap
- Tubuh ditutupi oleh epidermis yang banyak mengandung lender. Lender berfungsi untuk melekat dan membalut mangsanya.
- Memiliki rhabdite pada bagian epidermis, berupa struktur seperti batang yang dihasilkan saat eksresi mucus dan berfungsi untuk pertahanan diri.
- Memiliki system pencernaan yang terdiri atas mulut, faring, dan rongga gastrovaskuler yang disebut enteron/usus.
Trematoda (Cacing Isap)
Trematoda disebut flukes
- Memiliki bentuk tubuh lonjong hingga panjang dan dilapisi kutikula yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari cairan yang dikeluarkan inang
- Bersifat parasit.
- Memiliki alat penghisap (sucker)
- Pencernaan belum sempurna
- Contoh speciesnya:
- – dalam darah: Schistostoma japonicum, Schistostoma mansoni, Schistostoma haematobium.→penyakitSchistomiasis; gangguan fungsi hati, ginjal, dan jantung
- – dalam hati: Fasciola hepatica (hati sapi)→ perantara siput (Lymnaea)
- – dalam usus: Fasciola buski→ perantara tumbuhan air
- – dalam paru-paru: Paragonimus westermani → udang air tawar.
Daur Hidup Fasciola hepatica
Tahapan:
- Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi mirasidium (larva besilia)
- Larva mirasidium yang mempunyai silia masuk ke dalam tubuh siput membentuk sporokista
- Sporokista Berkembang secara aseksual menjadi redia
- Redia berkembang menjadi larva berekor (serkaria) keluar dari tubuh siput dan menempel pada tumbuhan air berkembang menjadi metaserkaria
- Jika Termakan oleh hewan ternak/manusia masuk ke usus, terbawa aliran darah menjadi cacing dewasa pada organ hati.
Cestoda (Cacing Pita)
- Sebagai parasit pada usus manusia
- Ciri-cirinya:
–Kulit dilapisi zat kitin sehingga tidak tercerna oleh enzim inang.
–Tubuh bersegmen-segmen (proglotid). Setiap proglotid memiliki organ reproduksi, alat eksresi, system saraf, dan lubang kelamin. Pada bagian ujung proglotid berisi telur yang siap menetas. Proglotid meloloskan diri, keluar bersama feses inang.
–Tubuh cacing dewasa terdiri atas kepala (skoleks), leher pendek/strobilus, dan proglotid. Skoleks dilengkapi oleh alat penghisap (sucker) dan alat kait (rostellum) untuk melekat pada organ tubuh inang.
–Tidak memiliki mulut dan alat pencernaan.
–Penyerapan makanan oleh seluruh permukaan tubuh.
- Contoh: Taenia saginata (inang perantara sapi); tidak mempunyai pengait pada skoleks
Taenia solium (inang perantara babi); mempunyai pengait pada skoleks Hymenolepis nana; parasit pada usus manusia
Echinoccus granulosus; larvanya hidup pada manusia, dan hewan ternak/anjing.
5. Rotifera
Ciri-ciri
- Memiliki mahkota bersilia
- Sebagian besar Habitat air tawar
- Memiliki alat pencernaan mulut dan anus
- Triploblastik Pseudocelomata
- Reproduksi partenogenesis
6. Lophophorata
Ciri-Ciri
Memiliki Lophophore: alat untuk menangkap makanan berupa lipatan melingkar pada tinding tubuh yang dilengkapi dengan tentakel.
7. Nemathelminthes/Nematoda (cacing gilig)
Ciri-Ciri Nemathelminthes
- Tubuh berbentuk gilig (bulat panjang) yang ujung-ujungnya meruncing, tidak bersegmen
- Bersilia
- Tertutup lapisan lilin (kutikula)
- Tidak bersegmen, simetris bilateral. Triploblastik pseudoselomata
- Alat pencernaan sempurna (mulut, faring, esophagus, usus, dan anus). Nematoda memiliki stilet yang berbentuk seperti jarum atau gigi di dalam rongga mulutnya yang berfungsi untuk menusuk dan menghisap sari makanan dati mangsanya.
- Kosmopolit atau terdapat di laut, air tawar, darat, kutub, hingga tropis.
- Hidup bebas dan sebagian parasit.
- Belum memiliki alat sirkulasi dan respirasi. Transportasi dan sirkulasi terjadi secara difusi.
- Reproduksi Gonokoris : organ repruksi yang terdapat pada individu yang berbeda.
8. Annelida (cacing gelang)
Ciri-Ciri Annelida
- Memiliki segmen seperti cincin. Setiap segmen/ruas-ruas tubuh disebut Somit
- Ruas tubuhnya disebut dengan Metameri (bentuk segmen yang memiliki organ-organ yang sama); ekskresi, otot, pembuluh darah, alat reproduksi.
- Triploblastik selomata
- Simetri Bilateral
- Sistem pencernaan yang lengkap
- Hermafrodit
- Sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir di dalam pembuluh darah. Darah Annelida mengandung protein pengikat oksigen (hemoglobin) sehingga berwarna merah. Ada juga darah yang berwarna kehijauan karena mengandung protein klorokruorin.
- Sistem saraf tangga tali
- Bergerak dengan kontraksi otot tubuh (otot sirkuler dan otot longitudinal) atau dengan rambut (seta) → membantu pergerakan.
- Ekskresi berupa metanefridia, yang terdiri atas nefrostom (corong bersilia) untuk mengumpulkan zat sisa, nefridia (saluran yang membungkus peritoneum) dan nefridiofor (lubang ekskresi).
9. Mollusca (hewan bertubuh lunak)
Tubuh Mollusca secara umum terdiri dari 3 bagian:
- Kaki berotot, sebagai alat gerak
- Massa visera, mengandung organ-organ internal seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi
- Mantel, lipatan jaringan yang menutupi massa visera dan berfungsi menyekresikan cangkang.
Ciri-ciri Mollusca
- Tubuh tidak beruas-ruas, bercangkang
- Umumnya memiliki organ untuk melumatkan makanan (Radula) kecuali Pelecypoda.
- Simetris bilateral
- Triploblastik selomata
- Sistem peredaran darah terbuka. Pigmen darah hemosianin yang larut dalam plasma darah mengandung Cu, berwarna biru pucat bila mengandung oksigen dan tidak berwarna bila kekurangan oksigen.
- Alat eksresi berupa protonefridium
- Alat indra berupa osfradium (sebagai kemoreseptor), mata, dan statosista (alat keseimbangan)
- Alat pencernaan berupa mulut, kerongkongan, lambung usus, dan anus
- Reproduksi secara seksual tapi ada yang hermaprodit
10. Arthropoda (hewan berkaki beruas-ruas/berbuku-buku)
Ciri-Ciri
- Tubuh beruas-ruas: kaput (kepala), toraks (dada), abdomen (perut). Bentuk simetris bilateral dengan rangka luar dari zat kitin.
- Sistem organ lengkap: peredaran, pencernaan, saraf, pernafasan, eksresi, reproduksi dan panca indra. Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, paru-paru buku, atau permukaan tubuhnya. Sistem trakea terdiri atas saluran udara bercabang-cabang. Pertukaran udara terjadi melalui lubang-lubang respirasi pada setiap segmen tubuh yang disebut spirakel/stigma.
- Alat ekskresi berupa pembuluh Malphigi yang berfungsi mengekskresikan Nitrogen.
- Peredaran darah terbuka, terdiri atas jantung dan aorta. Darah mengandung pigmen respirasi berupa hemosianin atau hemoglobin.
- Alat pernafasan berupa trakea dan sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali
- Mengalami Molting/Ekdisis, dimulai dengan penghentian makan dan pengosongan isis usus. Proses ini dikontrol oleh hormon yang bersirkulasi di darah. Hormon tersebut yaitu, brain hormone dan ecdysone.
- Reproduksi dengan Partenogenesis; pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan, dimana sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma akan tumbuh menjadi individu jantan yang memiliki jumlah kromosom separuh dari individu betina.
Klasifikasi Arthropoda
- Crustacea (golongan udang dan kepiting)
- Arachnida (golongan laba-laba)
- Myriapoda (golongan lipan/kaki seribu)
- Insecta (serangga)
11. Echinodermata (Hewan berkulit duri)
Ciri-ciri
- Tubuh simetri bilateral → larva
- Simetri radial → dewasa
- Triploblastik selomata
- Habitat di laut
- Rangka luar tersusun dari zat kapur
- Alat gerak berupa kaki ambulakral yang mempunyai sistem saluran air (sistem ambulakral), untuk menggerakkan kaki tabung. Kaki tabung fungsinya untuk merayap, berpegangan pada substrat, memegang mangsa, dan bernapas.
- Alat pernapasan berupa papula (paru-paru kulit) merupakan tonjolan dari dinding rongga tubuh.
- Reproduksi secara seksual (fertilisasi internal)
- Reproduksi aseksual dengan pembelahan fisi, pemisahan pisin pusat/piringan kecil di pusat tubuh kemudian masing-masing bagian tubuh yang terpisah akan melakukan regenerasi menjadi individu yang lengkap.
12. Chordata
Ciri-ciri:
- Memiliki korda dorsalis (notokorda) sebagai kerangka sumbu tubuh yang dapat berkembang menjadi columna vertebralis
- Simetri tubuh bilateral
- Mempunyai selomata
- Sistem organ kompleks
- Sistem saraf berupa pembuluh, terdapat disebelah punggung
- Alat pernapasan berupa insang, dimana celah insang berhubungan dengan faring
Sudah selesai membaca materi ini ? Ayo lihat dulu Daftar Materi Biologi