Ekosistem – Pengertian, Konsep, Ciri-Ciri, Pembagian dan Contohnya – Di sekeliling kita banyak sekali komponen lingkungan yang berkomunikasi, berinteraksi, saling melengkapi antara satu dengan lainnya.Interaksi itu telah terjalin sudah cukup lama, sehingga terbentuklah sebuah keseimbangan.
Dalam suatu daerah, lingkungan atau kawasan, misalnya hutan, kolam, danau, waduk dan lain sebagainya telah terjadinya interaksi antarkomponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (makhluk tak hidup).
Suatu sistem ini terdiri dari berbagai komponen yang saling melengkapi dan bekerha terus-menerus dan teratur sebagai satu kesatuan yang utuh.
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Ekosistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (seperti tanah, udara, air, dan lain sebagainya).Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotic(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan hewan dengan air.
Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.
Simak Juga : Soal Ekosistem Pilihan Ganda dan Jawaban
B. Konsep Dasar Penting Dalam Suatu Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Tansley (1993), ia mengemukakan bahwa ekosistem adalah hubungan timbal balik antara komponen biotik (tumbuhan, hewan, manusia, mikroba) dengan komponen abiotic (cahaya, udara, air, tanah, dan lain sebagainya). Apabila salah satu komponen terganggu maka komponen-komponen lainnya secara cepat atau lambat juga akan ikut terpengaruh.
Beberapa konsep dasar penting dari ekosistem:
- Ekosistem adalah untit utama dalam ekologi, yang terdiri atas komponen abiotik dan biotik. Melalui komponen-komponen ini terjadinya siklus materi dan aliran energy.
- Dalam menunjang siklus dan aliran ini harus di perhitungkan sejumlah struktur yang melibatkan hubungan antara air, tanah, nutrisi, produsen, konsumen dan pengurai.
- Fungsi ekosistem adalah berkaitan dengan aliran energi dan siklus materi melalui struktur komponen-komponennya.
- Jumlah energy yang mengalir melalui system alam tergantung pada jumlah energy yang difiksasi oleh tumbuhan sebagai produsen.
- Ekosistem berkecenderungan menjadi matang dari kurang kompleks menjadi kompleks. Perubahan ini disebut suksesi. Tahap awal ditandai dengan jumlah energy potensial yang berlebihan dan aliran energy yang relative cepat untuk setiap unit biomassa.
- Bila ekosistem di ekploitasi dan dikelola maka kematangannya akan menurun.
- Unit fungsional utama ekosistem adalah populasi, yang menenmpati suatu relung tertentu yang berkaitan erat dengan peranan populasi tersebut dalam aliran dan siklus materi
- Hubungan diantara populasi akan mengahsilkan relung baru, sehingga terjadi akumulasi jenis dalam suatu ekosistem dan peningkatan kematangan.
- Relung fungsional dalam ekosistem tertentu tidak dapat secara simultan dan dikuasai tidak terbatas oleh lebih dari satu populasi.
- Lingkungan dan jumlah energy terfiksasi dalam suatu ekosistem adalah terbatas. Bila populasi mencapai limitnya, jumlah akan stabil atau menurun sebagai akibat dari factor-faktor yang berkaitan dengan kepadatan.
- Perubahan lingkungan akibat eksplorasi dan kompetisi sesame menghadirkan tekanan selektif yang harus dipikul oleh populasi, organisme yang tidak mampu mengatasinya akan hilang atau menurun populasinya untuk waktu tertentu.
- Ekosistem mempunyai aspek sejarah; masa sekarang berhubungan dengan masa lalu, masa yang akan dating berhubungan erat dengan masa sekarang.
C. Pembagian ekosistem
1. Komponen Biotik
Komponen biotik meliputi semua mahluk hidup di bumi, yang terbagi atas tingkatan organisme, yaitu individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan organisme ini akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi, dan membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Setiap mahluk hidup membutuhkan tempat tinggal yang disebut dengan habitat. Suatu habitat tidak hanya tersusun atas mahluk hidup sejenis tapi juga mahluk hidup berbeda jenis. Contohnya : tumbuhan, hewan, manusia.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan aspek tak hidup yang ada dalam ekosistem. Komponen abiotik meliputi faktor fisik dan kimia, antara lain :
- a. Suhu
- b. Cahaya/Sinar Matahari
- c. Udara
- d. Air
- e. Batu dan Tanah
- f. Topografi
D. Ekosistem Tertutup dan Terbuka
- (1) Ekosistem Tertutup
Ekosistem tertutup yaitu sistetem dengan batas yang memungkinkan untuk terjadinya pertukaran energy.Tetapi tidak memungkinkan pertukaran materi antara system dengan pertukararan energy.Bumi adalah salah satu contoh system tertutup.System tertutup ditandai dengan tidak adanya energy yang atau materi yang melewati batas luar system.
- (2) Ekosistem Terbuka
Ekosistem terbuka yaitu system dengan batas yang memungkinkan terjadinya pertukaran energy dan materi melintas batas sub system bumi merupakan contoh dari system ini. System terbuka ini ditandai denngan adanya energy atau materi yang dapat melewati batas suatu sistem.
Pada dasarnya suatu system terdiri dari dua bentuk dasar yaitu, system tertutup yang ditandai dengan tidak adanya energy yang melewati batas dari luar system, sedangkan system terbuka dimana energy dapat melewati batas system (baik dari luar maupun dari dalam).
- Energy dan materi yang diterima oleh system terbuka disebut dengan masukan atau input
- Kehilangan energy atau materi dari system terbuka dengan keluaran atau output.
- Pertukaran energy dan materi diantara komponen-komponen dalam system dikenal sebagai throughput.
- Dengan pengecualian system alam secara keseluruhan termasuk ekosistem terbuka.
E. Umpan Balik Dalam Ekosistem
Umpan balik merupakan pengaruh balik yang diberikan oleh komponen yang terpengaruh oleh komponen lain terhadap komponen yang pertama kali mengalami perubahan. Mekanisme umpan balik pada awalnya dalam suatu ekosistem terjadi keseimbangan antar komponennya, kemudian ada pengaruh dari luar.
Akibat pengaruh dari luar maka keseimbangan ekosistem akan terganggu. Pengaruh luar tersebut mempengaruhi terhadap satu komponen, kemudian komponen yang terpengaruh oleh faktor luar tersebut juga akan mempengaruhi komponen-komponen lainnya. Komponen lain yang terpengaruh selanjutnya akan memberikan pengaruh balik terhadap komponen pertama kali yang terpengaruh langsung oleh faktor luar. Semua komponen dalam ekosistem saling terkait.
Berdasarkan sifat pengaruh balik yang diberikan umpan balik dibedakan menjadi dua, yaitu :
- umpan balik yang mendorong terjadinya perubahan sehingga perubahan terjadi terus menerus.umpan balik ini dikenal sebagai umpan balik positif.
- umpan balik yang bersifat menghambat terjadinnya perubahan, sehinnga perubahan akan berhenti. Umpan balik ini dikenal sebagai umpan balik negatif.
Contoh mekanisme umpan balik positif dalam suatu ekosistem :
Pada suatu ekosistem kolam, terdiri atas komponen biotik (ikan) dan abiotik (air).Pada awalnya ekosistem tersebut seimbang, suatu saat ada pengaruh luar yang mengganggu keseimbangan ekosistem tersebut.Pengaruh luar tersebut misalnya pencemaran oleh bahan kimia. Air yang tercemar oleh bahan kimia tersebut akan mengakibatkan ikan–ikan mati.
Selanjutnya, ikan yang mati akan membusuk dan membuat kualitas air semakin buruk sehingga lebih banyak lagi ikan yang mati. Proses ini akan terus berlanjut sehinngga populasi ikan akan habis atau mati. Dengan demikian, pengaruh balik yang diberikan mendorong terjadinya perubahan atau dengan kata lain umpan balik positif (+).
Contoh mekanisme umpan balik negatif dalam ekosistem :
Pada suatu ekosistem padang rumput, terdiri atas komponen biotik (kelinci dan rumput). Awalnya, ekosistem dalam keadaan seimbang dan suatu saat ada faktor dari luar yang masuk sehinnga akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem tersebut. Faktor luar tersebut misalnya masuknya kelinci dari daerah lain ke ekosistem tersebut (imigrasi). Sehinnga akan berpengaruh terhadap jumlah populasi kelinci. Jumlah kelinci yang semakin banyak akan menyebabkan terjadinya perumputan yang semakin tinggi.
Hal ini akan berakibat jumlah rumput semakin berkurang. Berkurangnya jumlah rumput maka rumput akan memberikan umpan balik terhadap kelinci. Kelinci akan berkompetisi untuk mendapatkan rumput. Kelinci yang kalah kompetisi akan bermigrasi keluar dari ekosistem tersebut sehingga jumlah kelinci berkurang kembali. Dengan demikian, ekosistem tersebut akan kembali seimbang. Hal ini menunjukkan umpan balik yang diberikan menghambat terjadinya perubahan atau dinamakan umpan balik negatif (-).
F. Tipe-tipe Ekosistem
1. Ekosistem Air
- Ekosistem Air Tawar
- Ekosistem Air Tenang
Contoh: danau dan kolam
- Ekosistem Air Mengalir
Contoh: sungai
Gambar: Ekosistem sungai
- Estuari (muara sungai), mempunyai air yang dangkal sehingga dapat tertembus cahaya matahari. Contoh hewan: kepiting, remis, dan cacing
- Zona Intertidal (zona pantai), zona perbatasan antara ekosistem darat dan ekosistem laut. Contoh hewan: ganggang, timun laut, dan bintang laut.
- Zona Neritik, bagian tepi benua atau pulau memanjang sampai ke dalam laut hingga jarak tertentu. Contoh: Terumbu karang
- Zona laut terbuka, penetrasi cahaya hanya beberapa ratus meter saja Contoh hewan: Ikan tuna, lumba-lumba, paus dan fitoplankton (sebagai sumber makannya)
Gambar: Pembagian ekosistem air laut
2. Ekosistem Darat
- Ekosistem hutan hujan tropis
Ciri-ciri ekosistem hutan hujan tropis adalah sebagai berikut:
- Suhu ± 250C sepanjang tahun
- Curah hujan tinggi
- Hewan dan tumbuhan sangat beragam
- Tumbuhan khas, liana (rotan), epifit (angrek)
Gambar: Ekosistem Hutan Hujan Tropis
- Ekosistem hutan gugur
Ciri-ciri ekosistem hutan gugur adalah sebagai berikut:
- Mempunyai empat musim
- Tumbuhannya, campuran pohon beech-maple dan oak-hickory.
- Hewannya, rusa, tupai, salamander, dan beruang hitam
Gambar: Ekosistem Hutan Gugur
- Ekosistem tundra
Ciri-ciri ekosistem tundra adalah sebagai berikut:
- Terdapat di kutub utara yang mempunyai curah hujan rendah
- Tumbuhannya, lumut kerak dan lumut
- Hewannya, serigala, beruang kutub, dan rusa kutub.
Gambar: Ekosistem Tundra
- Ekosistem taiga
Ciri-ciri ekosistem taiga adalah sebagai berikut:
- Terdapat di belahan bumi bagian utara dan pegunungan daerah tropic
- Suhu pada musim dingin rendah
- Hutan yang terdiri atas satu species, seperti conifer, pinus, dan cemara.
- Hewannya merupakan pemakan biji-bijian pohon conifer, seperti tupai, serangga, dan burung finch.
Gambar: Ekosistem Taiga
- Ekosistem padang rumput
Ciri-ciri ekosistem padang rumput adalah sebagai berikut:
- Terdapat pada iklim sedang sampai tropis dengan curah hujan 25 cm sampai 75 cm per tahun
- Tumbuhan yang dominant rumput
- Hewannya, seperti jerapah, gajah afrika, bison amerika, dan singa.
Gambar: Ekosistem Padang Rumput
- Ekosistem gurun
Ciri-ciri ekosistem gurun adalah sebagai berikut:
- Sangat gersang dan curah hujan sangat rendah
- Suhu pada siang hari sangat dingin mancapai 450C, sedangkan malam hari sangat dingin sampai 0 derajad Celcius.
- Tumbuhannya, kaktus
- Hewannya, Unta.
Sudah selesai membaca materi ini ? Ayo lihat dulu Daftar Materi Biologi