Cara Mengukur Pertumbuhan Mikroba

Diposting pada

Pendahuluan

Untuk hidup semua mikroorganisme membutuhkan sumber energi yang diperoleh dari metabolisme bahan pangan dimana mikroorganisme berada di dalamnya. Bahan baku energi yang paling banyak digunakan oleh mikroorganisme adalah glukosa. Dengan adanya oksigen beberapa mikroorganisme mencerna glukosa dan menghasilkan air, karbondioksida, dan sejumlah besar energi (ATP) yang digunakan untuk tumbuh. Ini adalah metabolisme tipe aerobik. Akan tetapi beberapa mikroorganisme dapat mencerna bahan baku energinya tanpa adanya oksigen dan sebagai hasilnya bahan baku energi ini hanya sebagian yang dipecah.

Mengukur Pertumbuhan Mikroba

Bukan air, karbondioksida, dan sejumlah besar energi yang dihasilkan, tetapi hanya sejumlah kecil energi, karbondioksida, air, dan produk akhir metabolik organik lain yang dihasilkan. Zat-zat produk akhir ini termasuk sejumlah besar asam laktat, asam asetat, dan etanol, serta sejumlah kecil asam organik volatil lainnya, alkohol dan ester dari alkohol tersebut. Pertumbuhan yang terjadi tanpa adanya oksigen sering dikenal sebagai fermentasi.

Dalam fermentasi biasanya perlu dilakukan pengukuran jumlah mikroba untuk mengetahui kecepatan pertumbuhannya. Pengukuran jumlah mikroba dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu secara langsung atau tidak langsung, yang dapat dibedakan atas beberapa kelompok sebagai berikut :

Cara Mengukur Pertumbuhan Mikroba

Pengukuran jumlah sel, dengan cara :

  • Perhitungan mikroskopik langsung (Petroff- Hausser, hemasitometer)
  • Hitungan cawan (menghitung sel yang hidup)
  • Perhitungan sel secara otomatis ( menggunakan coulter counter atau Flow Cytometer).

Pengukuran massa sel, dengan cara :

  • Pengukuran berat sel kering.
  • Volume sel yang dipadatkan (PVC = Packed sell volume).

Pendugaan massa sel secara tidak langsung :

  • Pengukuran konsumsi nutrien.
  • komponen sel.
  • produk yang terbentuk.
  • Pengukuran panas fermentasi.
  • Perubahan viskositas.

Cara pengukuran yang paling sering digunakan untuk mengukur kecepatan pertumbuhan mikroba dalam proses fermentasi adalah pengukuran massa sel, baik secara langsung maupun tidak langsung.Sedangkan pengukuran jumlah sel dengan cara mikroskopik dan hitungan cawan.

Gambar Gravatar
Semua manusia itu pintar.. Namun yang membedakannya proses kecepatan belajar. pada suatu saat ada peserta didik yang belajar dalam 1-3 pertemuan. ada juga yang membutuhkan 3 pertemuan lebih untuk dapat memahami materi... Dengan kata lain, Belajar tergantung kondisi dan keadaan seseorang untuk memahami materi. baik itu cuaca, suasana, perasaan dan lingkungan yang mempengaruhi. Maka temukanlah kondisi terbaik dirimu untuk belajar. Jika kamu tidak mengerti materi yang diajarkan gurumu hanya saja kamu belum menemukan kondisi terbaik untuk belajar. Karena tidak ada manusia yang bodoh hanya saja malas atau tidak fokus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *