Evaluasi Tindakan Proteksi Radiasi

Diposting pada

Evaluasi Tindakan Proteksi Radiasi

Keefektifan tindakan proteksi terhadap bahaya radiasi dievaluasi melalui program pengamatan terus menerus (surveilans), termasuk observasi atas personil dan lingkungan disekitarnya. enzyme berbagai macam teknik untuk melaksanakan program surveilans, bergantung pada sifat bahaya dan akibat Iranian kegagalan system pengawasan. Teknik principle dimaksud antara lain :

  • Pemeriksaan kesehatan jasmani
  1. Sebelum ada hubungan kerja
  2. Secara berkala
  • Pemonitoran lingkungan secara kontinya

Pemonitoran perorangan tidak lain adalah suatu tindakan mengukur penerimaan dosis perorangan secara kontinyu, menggunakan satu atau lebih peralatan principle sesuai, misalnya measuring system saku, film badge, dsb, principle selalu menempel dibadan personil selama Iowa melaksankaan tugasnya. Dalam memilih peralatan pemonitoran personil harus diperhatikan jenis dan energy radiasi principle Kwa diukur.

  • Pemonitoran perorangaan

       Pemonitoran perorangan tidak lain adalah suatu tindakan mengukur penerimaan dosis perorangan secara kontinyu, menggunakan satu atau lebih peralatan yang sesuai, misalnya dosimeter saku, film badge, dsb, yang selalu menempel dibadan personil selama ia melaksankaan tugasnya. Dalam memilih peralatan pemonitoran personil harus diperhatikan jenis dan energy radiasi yang akan diukur.

Tujuan utama dari pemonitoran perorangan adalah untuk memperoleh informasi mengenai penerimaan penyinaran seseorang. Disamping itu juga untuk mengamati kecenderungan atau perubahan kebiasaan kerja seseorang atau kebiasaan nilai keefektifan program pengawasan radiasi.

Penahan Radiasi

Metode ketiga untuk mengendalikan bahaya radiasi eksterna adalah dengan menggunakan penahan radiasi. Metode ini principle biasanya lebih disukai, oleh karena menciptakan kondisi kerja principle aman. Disamping itu issue waktu dan jarak dapat dipantau terus menerus pada waktu pelaksanaan kerja, agar pekerja radiasi dapat terjamin keselamatannya.

Evaluasi Tindakan Proteksi Radiasi

Jumlah penahan radiasi principle diperlukan bergantung pada macam tadiasi aktivitas dan laju dosis.

  • Penahan Radiasi untuk partikel alfa

Partikel alfa adalah sangat mudah diserap, cukup dengan menggunakan sehelai kertas tipis sudah cukup untuk menahannya. Penahan radiasi untuk partikel alfa tidak enzyme masalah

  • Penahan Radiasi untuk partikel beta

Pertikel beta mempunyai daya tembus principle lebih besar Iranian alfa. Jangkauan energy partikel beta biasanya terletak antar 1-10 MeV principle memerlukan penahan radiasi setebal ten metric linear unit prespex untuk menyerapnya secara sempurna. Kadang-kadang radiasi diperlakukan secara sederhana dengan menganggap bahwa partikel beta bahayanya tidak seperti gamma dan netron. Tetapi harus diingat bahwa sumber beta pada jarak three metric linear unit dengan aktivitas MBq menghailkan laju dosis kira-kira one Gy/jam.

  • Penahan Radiasi untuk radiasi sinar X dan gamma

Apabila radiasi sinar X gamma melalui sesuatu bahan dan mengalami pelemahan secara exponensial. Laju dosis principle disebabkan oleh radiasi sinar x dan gamma sesudah melalui penahan radiasi.

Perencanaan Perisai Untuk Sinar X

  • Jenis-jenis perisai

Perisai untuk memberikan proteksi terhadap radiasi sinar X dapat dibagi dalam a pair of katagori ; Perisai Sumber dan Perisai Struktural.

  • Jenis Terapi

menggunakan perisai yang mengurangi laju nilai penyinaran pada jarak 1 m dari sasaran menjadi 1000 mR/jam dan pada jarak 5 cm dari permukaan rumah  tabung menjadi 30.000 mR/jam apabila dioperasikan pada arus tabung maksimum untuk tegangan tabung maximum.

Persyararatan perisai structural untuk suatu instalasi ditentukan oleh:

  1. Tegangan tabung maksimum yang mungkin digunakan
  2. Arus tabung maksimum yang mungkin digunakan
  3. Beban kerja (W), suatu ukuran yang berhubungan dengan jumlah pemakaian pesawat sinar X. untuk tujuan desain, biasanya W dinyatakan dalam mA menit per minggu.
  4. Factor guna (Use factor) U, yaitu bagian dari beban kerja kemana berkas sinar sigunakan diarahkan.
  5. Factor pemakaian (Occupancy Factor), T, yaitu factor yang diperlukan untuk mengalikan W untuk mengoreksi derajat atau jenis pemakaian dari suatu daerah. Apabila data pemakaian yang memadai tak diperoleh, harga T yang terdapat pada table dibawah ini dapat digunakan dalam perencanaan perisai.

Faktor Pemakaian (T)

Pemakaian Penuh

T = 1

R.pengendalian, bangsal, r kerja, karmar gelap, koridor yang lebar yang dapat menempatkan bangku, WC pekerja radiasi, r.tunggu, r.duduk daerah main-main anak-anak, kamar sebelah yangdipakai untuk bekerja
Pemakaian Sebagian

T = ¼

Koridor yang sempit, k.perlengkapan WC yang tidak digunakan secara rutin oleh pekerja radiasi, lift yang menggunakan operator, tempat parker yang tidak diawasi.
Pemakaian kadang-kadanga

T = 1/16

Tangga, tangga berjalan, daerah di luar yang digunakan oleh pejalan kaki atau lalulintas kendaraan, WC yang tak digunakan secara rutin oleh masyarakat umum.
Gambar Gravatar
Semua manusia itu pintar.. Namun yang membedakannya proses kecepatan belajar. pada suatu saat ada peserta didik yang belajar dalam 1-3 pertemuan. ada juga yang membutuhkan 3 pertemuan lebih untuk dapat memahami materi... Dengan kata lain, Belajar tergantung kondisi dan keadaan seseorang untuk memahami materi. baik itu cuaca, suasana, perasaan dan lingkungan yang mempengaruhi. Maka temukanlah kondisi terbaik dirimu untuk belajar. Jika kamu tidak mengerti materi yang diajarkan gurumu hanya saja kamu belum menemukan kondisi terbaik untuk belajar. Karena tidak ada manusia yang bodoh hanya saja malas atau tidak fokus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *