Prosedur Keselamatan Kerja Laboratorium (Laboratory Safety)

Diposting pada

Prosedur Keselamatan Kerja Laboratorium (Laboratory Safety)Prosedur Keselamatan Kerja Laboratorium

Banyak laboratorium mengandung risiko yang signifikan, dan pencegahan kecelakaan laboratorium membutuhkan perhatian besar dan kewaspadaan yang konstan. Contoh faktor risiko termasuk tegangan tinggi, tekanan dan suhu tinggi dan rendah, bahan kimia korosif dan beracun, dan biohazard termasuk organisme infektif dan racunnya.

Langkah-langkah untuk melindungi dari kecelakaan laboratorium termasuk pelatihan keselamatan dan penegakan kebijakan keselamatan laboratorium, tinjauan keselamatan desain eksperimental, penggunaan peralatan pelindung pribadi, dan penggunaan sistem buddy untuk operasi yang sangat berisiko.

Di banyak negara, pekerjaan laboratorium tunduk pada undang-undang kesehatan dan keselamatan. Dalam beberapa kasus, kegiatan laboratorium juga dapat menimbulkan risiko kesehatan lingkungan, misalnya, pembuangan bahan beracun atau infeksi secara tidak sengaja atau sengaja dari laboratorium ke lingkungan.

Pendahuluan

  • Setiap pekerjaan/aktifitas selalu ada risiko kegagalan
  • Salah satu risiko pekerjaan adalah kecelakaan kerja (work accident), yang berakibat kerugian (loss).
  • Untuk itu perlu K3 yang harus terpadu semua orang yang ada dalam lingkungan perusahaan/pekerjaan.
  • PT Jamsostek mencatat selama 2013 terjadi sebanyak 103.285 kasus kecelakaan.
  • Degradasi keselamatan terjadi akibat transisi dari masy agraris (low risk society) menuju masy industri (high risk society).
  • Kecelakaan berdampak pada daya saing tingkat global.
  • Sebagian masyarakat merasa tidak memerlukan K3, bahkan dianggap sebagai barang mewah.

Rencana Kesiapan Keadaan

Darurat untuk fasilitas laboratorium. Rencana kesiapan keadaan darurat mencakup rincian tentang

  • kit penyelamatan laboratorium,
  • komunikasi,
  • evakuasi,
  • perlindungan di tempat,
  • kehilangan daya listrik,
  • penutupan lembaga atau bangunan,
  • keadaan darurat masyarakat, dan
  • kebakaran atau kehilangan laboratorium.

Mengevakuasi keamanan dan Keselamatan Labor

Aspek pengoperasian laboratorium berikut ini harus diperiksa secara teratur:

  • kebersihan dan kerapian laboratorium;
  • peralatan dan perencanaan keadaan darurat;
  • tanda, label, rencana, dan pemasangan;
  • penyimpanan bahan kimia dan limbah;
  • gas dan kriogenika mampat;
  • sistem tekanan dan vakum;
  • tudung dan ventilasi kimia;
  • rencana keamanan yang ada; dan
  • pelatihan dan kesadaran pegawai laboratorium.

Inventaris Bahan

Semua laboratorium harus menjaga semua inventaris bahan kimia yang dimilikinya secara akurat. Inventaris adalah catatan, biasanya dalam bentuk basis-data, bahan kimia dalam laboratorium dan informasi penting tentang pengelolaannya yang tepat. Inventaris yang dikelola dengan baik meliputi bahan kimia yang didapat dari sumber komersial dan yang dibuat di laboratorium, juga lokasi penyimpanan untuk setiap wadah masing-masing bahan kimia.
Proses inventaris harus melacak pembelian, pembuatan, penyimpanan, dan penggunaan setiap bahan kimia hingga sepenuhnya dipakai atau dibuang

Peraturan Keselamatan Kerja

  • Bersikap tanggung jawab pada setiap saat anda berada di dalam laboratorium
  • Ikuti semua peraturan tertulis dan tidak tertulis dengan baik. Jika anda tidak mengerti suatu peraturan atau suatu prosedur
  • Jangan pernah bekerja sendirian di dalam laboratorium.
  • Ketika memasuki ruangan, jangan menyentuh peralatan, bahan kimia, atau material
    lainnya di daerah laboratorium sampai anda diperbolehkan.
  • Hanya lakukan percobaan yang sudah diijinkan oleh dosen. Ikuti semua langkah percobaan dengan hati-hati, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
  • Dilarang makan, minum, atau mengunyah permen karet di dalam laboratorium. Dilarang menggunakan peralatan gelas sebagai wadah makanan atau minuman
  • Siapkan diri untuk melakukan pekerjaan di dalam laboratorium. Baca semua prosedur dengan seksama sebelum memasuki laboratorium. Jangan pernah bermain-main di dalam laboratorium.
  • Selalu bekerja di daerah yang berventilasi baik
  • Perhatikan praktek pemeliharaan yang baik. Daerah bekerja harus selalu dijaga kebersihan dan kerapihannya setiap saat.
  • Waspada dan bekerja dengan hati-hati setiap saat ketika berada di dalam laboratorium.
  • Buang semua sisa bahan kimia dengan baik. Jangan mencampurkan bahan kimia di dalam wastafel. Wastafel hanya boleh digunakan untuk air.
  • Label dan instruksi peralatan harus dibaca dengan seksama sebelum penggunaan.
  • Jauhkan tangan dari wajah, mata, mulut, dan tubuh ketika menggunakan bahan kimia atau peralatan laboratorium. Cuci tangan dengan sabun dan air setelah melakukan semua percobaan
Gambar Gravatar
Semua manusia itu pintar.. Namun yang membedakannya proses kecepatan belajar. pada suatu saat ada peserta didik yang belajar dalam 1-3 pertemuan. ada juga yang membutuhkan 3 pertemuan lebih untuk dapat memahami materi... Dengan kata lain, Belajar tergantung kondisi dan keadaan seseorang untuk memahami materi. baik itu cuaca, suasana, perasaan dan lingkungan yang mempengaruhi. Maka temukanlah kondisi terbaik dirimu untuk belajar. Jika kamu tidak mengerti materi yang diajarkan gurumu hanya saja kamu belum menemukan kondisi terbaik untuk belajar. Karena tidak ada manusia yang bodoh hanya saja malas atau tidak fokus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *