Ebook Fisika Tata Surya

Diposting pada

Download Buku Fisika Tata Surya Bahasa Indonesia

Ebook Fisika Tata Surya

Sampai dengan tahun enampuluhan ada dua mazhab utama yang mencoba menjelaskan tentang asal-mula Tata Surya kita. Yang pertama adalah mazhab monoistik. Matahari dan planet serta anasir yang ada didalamnya berasal dari materi yang sama, pencetus hipotesis ini adalah Laplace dan beberapa pemikir sebelumnya seperti Descartes, Immanuel Kant dan von Weizsaker. Mazhab yang kedua adalah mazhab duolistik yang dianut oleh Buffon, Chamberlain, Moulton, Jeans, Jeffrey, Woolfson, Schmidt dan Lyttleton. Intinya adalah Matahari, planet serta anasir kosmik lainnya yang ada dalam Tata Surya tidak harus berasal dari materi yang sama, serta bisa saja terbentuk pada kurun waktu yang berbeda. Setiap teori memiliki keberhasilan dalam memecahkan masalah tertentu namun bisa jadi mempunyai kelemahan untuk kasus yang berbeda.

Teori monoistik tidak bisa menjawab bagaimana nebula tunggal bisa berevolusi secara spontan dan menghasilkan momentum sudut dengan fraksi yang kecil dari materi totalnya. Salah seorang yang mencoba menjelaskan hal ini adalah Roche yang mengajukan hipotesis tentang adanya nebula terkondensasi dengan kerapatan tinggi. Pendekatan lain mempostulatkan piringan yang tidak terlalu terpusat tetapi memiliki rapat masa yang cukup sehingga fraksi massa nebula bisa mencapai 10% -50% massa Matahari, dalam kondisi seperti ini bagian terbesar piringan akan terlepas dan akhirnya membentuk planet.

Download Buku Fisika Tata Surya Versi Indonesia :

e-Book-Fisika-Tata-Surya.pdf – File size 6 MB

Google Drive | Zippyshare Mirrorcreator

Download Buku Fisika Tata Surya Versi English :

Solar System Astrophysics: Planetary Atmospheres and the Outer Solar System.pdf- File size 13.9 MB

Google Drive | Zippyshare Mirrorcreator

Tag :  ebook Fisika Tata Surya pdf, buku Fisika Tata Surya umum, buku dasar Fisika Tata Surya

Gambar Gravatar
Semua manusia itu pintar.. Namun yang membedakannya proses kecepatan belajar. pada suatu saat ada peserta didik yang belajar dalam 1-3 pertemuan. ada juga yang membutuhkan 3 pertemuan lebih untuk dapat memahami materi... Dengan kata lain, Belajar tergantung kondisi dan keadaan seseorang untuk memahami materi. baik itu cuaca, suasana, perasaan dan lingkungan yang mempengaruhi. Maka temukanlah kondisi terbaik dirimu untuk belajar. Jika kamu tidak mengerti materi yang diajarkan gurumu hanya saja kamu belum menemukan kondisi terbaik untuk belajar. Karena tidak ada manusia yang bodoh hanya saja malas atau tidak fokus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *