Pencemaran Lingkungan – Faktor Penyebab dan Upaya Mengatasinya

Diposting pada

Pencemaran Lingkungan – Faktor Penyebab dan Upaya Mengatasinya – Kemajuan teknologi industri mendorong orang untuk mencari segala hal yang dapat mempermudah hidupnya. Semisalnya eksplorasi gas alam yang dilakukan PT Lapindo Brantas pada awalnya juga untuk hal tersebut. Tuhan memberi peringatan bahwa alam tidak boleh dibuat semena-mena. Akhirnya, yang terjadi adalah bencana alam lumpur panas dan perusakan lingkungan. Lahan yang ditunjukkan gambar di samping dahulunya adalah lahan pertanian. Namun, saat inikesuburan lahan itu sudah hilang.

Pencemaran Lingkungan - Faktor Penyebab dan Upaya Mengatasinya

Simak Juga : 80+ Soal Pencemaran Lingkungan Pilihan Ganda [+Kunci Jawaban]

A. Pengertian Pencemaran Lingkungan

Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita (makhluk hidup). Contohnya : meja, kursi, cahaya, udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi, dan sebagainya.

Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme.

Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah Ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.

Pengertian Pencemaran

Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alami, sehingga mutu kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Masuknya bahan pencemar atau polutan kedalam lingkungan tertentu yang keberadaannya mengganggu kestabilan lingkungan.

B. Perubahan Lingkungan

Faktor faktor Penyebab Perubahan Lingkungan

Faktor Alam

Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus, gempa bumi,angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan.

Faktor Manusia

Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan misalnya, membuang limbah ( limbah rumah tangga, industri, pertanian, dsb ) secara sembarangan, menebang hutan sembarangan, dsb.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila:

  • Jumlahnya melebihi jumlah normal.
  • Berada pada waktu yang tidak tepat.
  • Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah :

  • Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
  • Merusak dalam waktu lama.

Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

C. Macam Macam Pencemaran Lingkungan

Pencemaran dapat dikelompokkan menurut tempat terjadinya pencemaran dan menurut penyebab pencemaran. Menurut tempat terjadinya pencemaran dikelompokkan menjadi pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi berikut. Sedangkan menurut penyebabnya pencemaran dibedakan menjadi pencemaran fisik, pencemaran kimia, pencemaran biologi, pencemaran suara, dan pencemaran radioaktif.

Berdasarkan Tempat terjadinya

Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Misalnya, disebabkan dari asap rokok, gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO dan asap pembuangan pabrik. (syamsuri.1997: 47)

Pencemaran Lingkungan - Faktor Penyebab dan Upaya Mengatasinya
  • CO2

Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Gas ini terdapat dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil, dari kendaraan, dan pembakaran kayu. (syamsuri.1997: 47)

  • CO

Jika pembakaran dimesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan CO yang keluar dan bersebaran diudara. Selan itu menggunakan AC ketika tidur didalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas yang bocor dari kenalpot akan masuk kedalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kematian. (syamsuri.1997: 47)

  • CFC

Gas ini digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak bereaksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini biasa gigunakan dalam lemari es dan penyemprot rambut. Jika gas CFC menyatu dengan ozon maka lapisan ozon akan berlubang. (syamsuri.1997: 47)

  • SO,SO2

Gas ini di udara dihasilkan dari pembakaran fosil, jika gas tersebut bereaksi dengan nitrogen oksida diudara maka akan terjadilah hujan asam. (syamsuri.1997: 48)

  • Asap rokok

Perokok dapat dibedakan menjadi perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif yaitu orang yang meroko sedangkan peroko pasif orang yang tidak merokok akan tetapi menghirup asap rokok. Rokok terdapat bahan pencemar sehingga dapat menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru, dan pengaruh lannya terhadap makhluk hidup disekitarnya. (syamsuri.1997: 48)

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain : 

  • Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya.
  • Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
  • Terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara.
  • Adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.
  • Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.

Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.  (syamsuri.1997: 49)

Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedkan antara lain menjadi limbah pertanian, limbah rumah tangga, limbah industry, kebocoran tanker minyak, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. (syamsuri.1997: 49)

Pencemaran Lingkungan - Faktor Penyebab dan Upaya Mengatasinya

Pencemaran Air, disebabkan oleh :

(1)    Limbah Pertanian.

Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke sungai. Pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air, karena oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen dan sinar matahari berkurang.

(2)    Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Pencemar lain bisa berupa pencemar biologi seperti bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan, akibatnya kadar oksigen dalam air turun drastis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, akan ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya limbah organik dari limbah pemukiman.

(3)    Limbah Industri

Limbah industri berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas. Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak menggenangi lautan sampai jarak ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya untuk mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

(4)    Penangkapan Ikan Menggunakan racun

Sebagian penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau aliran listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan melainkan juga biota air lainnya.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :

  • Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
  • Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi).
  • Pendangkalan dasar perairan.
  • Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
  • Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
  • Menjalarnya wabah muntaber.

Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). (Aryulia.2009: 286)

Pencemaran Lingkungan - Faktor Penyebab dan Upaya Mengatasinya

Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini :

  • Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
  • Pencemaran biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
  • Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
  • Pencemaran suara : kebisingan ( menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan, penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress).

Berdasarkan Tingkat Pencemaran

Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut:

  • Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
  • Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata di Jepang.
  • Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.

D. Parameter Pencemaran Lingkungan

Untuk mengukur tingkat pencemaran disuatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi.

Paramater Pencemaran, meliputi :

1.    Parameter Fisik

Meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas

2.    Parameter Kimia

Parameter kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO2, Ph, kesamaan, kadar logam, dan logam berat. Sebagai contoh berikut disajikan pengukuran PH air, CO2, dan oksigen terlarut. (Djuharmie.2013 :222)

  • Pengukuran PH air

Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan PH 6,5-8,5 karena pencemaran PH air akan lebih rendah dari 6,5 dan lebih tinggi dari 8,5. Untuk setiap perubahan satu unit sekala PH dikatakan kesamaan naik 10 kali. Jika terjadi sebaliknya kesamaan akan turun 10 kali. Kesamaan air dapat diukur dengan sederhana yaitu dengan mencelupkan kertas lakmus kedalam air untuk dilihat perubahan warna. (syamsuri.1997: 54)

  • Pengukuran kadar CO2

Semakin banyak organisme di dalam air, semakin tinggi kadar kadar dioksida terlarut (kecuali didalam air terdapat tumbuhan air yang berfotosintesis). Kadar gas karbon dioksida dapat diukur dengan cara titrimetri. (syamsuri.1997: 53)

  • Pengukuran kadar oksigen terlarut

Kadar oksigen terlarut alami berkisar 5-7 ppm (part per million atau satu per sejuta). Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :

  • Proses oksidasi (pembongkaran) bahan-bahan organic
  • Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan bakteri anaerob dari dasar perairan
  • Proses pernafasan organism yang hidup didalam air, terutama pada ,malam hari. (syamsuri.1997: 53)

3. Parameter Biologi

Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air dan Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput air dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mangalami pencemaran. Sebaliknya cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan organik, meskipun species hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaan cacing tersebut  dapat dijadikan indikator adanya pencemaran zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.

4. Parameter biokimia

Parameter biokimia yaitu jumlah oksigen dalam air, cara pengukuran dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigen selama lima hari. Kemudian kadar oksigennya diukur, parameter biokimia digunakan untuk mengukur banyaknya pencemaran organic. (Djuharmie. 2013: 222 )

E. Dampak Pencemaran Lingkungan

  • Punahnya Spesies

Berbagai spesies burung menurun populasinya karena insektisida. DDT (dikhlor difenil triklhoretana) menyebabkan kerusakan cangkrang telur berbagai jenis burung sehingga telur burung mengalami deformasi, atau gagal berkembang. (syamsuri.1997: 56)

  • Peledakan Hama

Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator, karena itu pula predator punah dan serangga hama akan berkembang tanpa kendali. (syamsuri.1997: 57)

  • Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Penuhnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi didalam suatu ekosistem. Rantai makanan dan jejaring makanan dan energy menjadi berubah. (syamsuri.1997: 57)

  • Kesuburan Tanah Berkurang

Penggunakan pupuk yang terus-menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah, dengan demikian maka akan terjadi hujan asam. (syamsuri.1997: 57)

  • Keracunan dan Penyakit

Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan yang tercemar dapat mengalami keracunan. (syamsuri.1997: 57)

  • Pemekatan Hayati

Proses peningkatan kadar bahan tercemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa inggris dikenal sebagai biomagnitification). (syamsuri.1997: 57)

  • Terbentuk Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca

Terbentuknya lubang ozon dan efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan dapat menimbulkan dampak ditempat lain. (syamsuri.1997: 58)

F. Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan

  • Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
  • Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem. 
  • Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
  • Memperluas gerakan penghijauan.
  • Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
  • Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
  • Membuang sampah pada tempatnya.
  • Penggunaan lahan yang ramah lingkungan. (Djuharmie.2013 :224)

Sudah selesai membaca materi ini ? Ayo lihat dulu Daftar Materi Biologi

Gambar Gravatar
Semua manusia itu pintar.. Namun yang membedakannya proses kecepatan belajar. pada suatu saat ada peserta didik yang belajar dalam 1-3 pertemuan. ada juga yang membutuhkan 3 pertemuan lebih untuk dapat memahami materi... Dengan kata lain, Belajar tergantung kondisi dan keadaan seseorang untuk memahami materi. baik itu cuaca, suasana, perasaan dan lingkungan yang mempengaruhi. Maka temukanlah kondisi terbaik dirimu untuk belajar. Jika kamu tidak mengerti materi yang diajarkan gurumu hanya saja kamu belum menemukan kondisi terbaik untuk belajar. Karena tidak ada manusia yang bodoh hanya saja malas atau tidak fokus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *