Peranan Perangkat Sekolah dalam Manajemen Sekolah

Diposting pada

Peranan Perangkat Sekolah Dalam Manajemen Sekolah

Peranan Perangkat Sekolah Dalam Manajemen Sekolah

Download Peranan Perangkat Sekolah dalam Manajemen Sekolah .word agar mudah dibaca dan tertata rapi lengkap.

Google Drive Mirror (Zippyshare, Mediafire, Openload)

  1. Peranan Kepala Sekolah Dalam Manajemen Sekolah

Seorang kepala sekolah hendaknya memahami betul apa yang menjadi tugas dan perannya disekolah. Jika kepala sekolah mampu memahami tugas dan perannya sebagai seorang kepala sekolah, maka ia akan mudah dalam menjalankan tugasnya, terutama berkenaan dengan manajemen sekolah yang akan dikembangkannya. Bekal kemampuan dalam memahami kompetensi sebagai seorang kepala sekolah ini akan menjadi bekal dalam pelaksanaan kinerja yang harus dilakukannya. Ada banyak kompetensi kepala sekolah yang setidaknya harus sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam tugasnya sehari-hari disekolah yang dipimpinnya. Kompetensi yang dimiliki kepala sekolah adalah memahami bahwa sekolah adalah sebagai suatu system yang harus dipimpin, karena kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Jadi kepemimpinan kepala sekolah harus menunjuk kepada suatu proses kegiatan dalam hal memimpin, membimbing, mengontrol perilaku, perasaan serta tingkah laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya.

Berdasarkan kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006), terdapat tujuh peran kepala sekolah yaitu educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja, dan wirausahawan.

  • Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)

Pendidik adalah orang yang mendidik, sedangkan mendidik diartikan memberikan latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Sebagai seorang pendidik kepala sekolah harus mampu menanamkan, memajukan dan meningkatkan empat macam nilai, yaitu:

  • Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia.
  • Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban atau moral.
  • Fisik, hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan penampilan manusia secara lahiriah.
  • Artistik, hal-hal yang berkaitan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.

Maka hal yang perlu diperhatikan oleh seorang kepala sekolah sebagai pendidik mencakup dua hal pokok yaitu sasaran atau kepada siapa perilaku sebagai pendidik itu diarahkan dan bagaimana peranan sebagai pendidik itu dilaksanakan. Oleh karena itu ada tiga yang menjadi sasaran utamanya yaitu para guru atau tenaga fungsional yang lain, tenaga administrative (staf) dan para siswa atau peserta didik. Disamping ketiga sasaran utama pelaksanaan peranan kepala sekolah sebagai pendidik, terdapat pula kelompok sasaran lain yang tidak kalah pentingnya yaitu organisasi orang tua siswa, organisasi siswa, dan organisasi para guru. Keberadaan organisasi orang tua siswa lebih banyak diperlukan untuk membantu dan mengatasi keperluan berbagai sumber daya dalam membina kehidupan kepala sekolah, baik berupa dana, sarana, jasa maupun pemikiran-pemikiran juga membantu pelaksanaan pembinaan kesiswaan, khususnya pelaksanaan program-program diluar kurikuler. Organisasi siswa diperlukan dalam usaha memberikan wadah bagi para siswa dalam menumbuhkan dan mengembangkan berbagai minat, bakat, dan kreativitas melalui program-program kokurikuler, maupun diluar kurikuler serta dalam usaha menunjang keberhasilan program kurikuler. Organisasi guru sebenarnya merupakan organisasi profesi, sebab didalam organisasi terhimpun para guru yang mempunyai latar belakang pendidikan yang sama. Sebagai organisasi profesi ada dua hal pokok yang sangat penting menjadi acuan, yaitu sebagai salah satu wadah pembinaan dan pengembangan profesi sesuai dengan bidangnya.

  • Kepala sekolah sebagai manajer

Seorang manajer atau kepala sekolah hakikatnya adalah seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang pengendali. Menurut Stoner ada delapan macam fungsi seorang manajer yang perlu dilaksanakan dalam suatu organsisi dan merupakan fungsi kepala sekolah juga yaitu:

  • Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain (work with and through other people).
  • Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (responsible and accountable).
  • Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang Kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan (managers balance competing goals and set priorities).
  • Kepala sekolah harus berpikir secara analistik dan konsepsional (must think analytically and conceptionally).
  • Kepala sekolah sebagai juru penengah (mediators).
  • Kepala sekolah sebagai politisi (politicians)
  • Kepala sekolah adalah seorang diplomat.
  • Kepala sekolah berfungsi sebagai pengmbil keputusan yang sulit (make difficult decisions).

Sedangkan menurut Longenecker cs berpendapat bahwa berdasarkan hasil analisis kegiatan manajerial, mengidentifikasi adanya landasan utama fungsi-fungsi manajemen, yaitu:

  • Planning and decision making;
  • Organizing for effective performance;
  • Leading and motivating;
  • Controlling performance.
  • Kepala sekolah sebagai pemimpin

Kata “memimpin” memberikan arti memberikan bimbingan, menuntun, mengarahkan dan berjalan didepan (precede). Pemimpin berperilaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan maksimal dalam mencapai tujuan.Kepemimpinan adalah satu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan, oleh sebab itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci untuk menjadi seorang manajer yang efektif. Esensi kepemimpinan adalah kepengikutan (followership), kemauan orang lain atau bawahan untuk mengikuti keinginan pemimpin. Maka dengan kata lain pemimpin tidak akan terbentuk tanpa bawahan.

Menurut Koontz kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu:

–  Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri para guru, staf dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing.

– Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para siswa serta memberikan dorongan memacu dan berdiri didepan demi kemajuan dan memberikan inspirasi sekolah dalam mencapai tujuan.

Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin menurut H.G.Hicks dan C.R. Gullet mengatakan bahwa fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin adalah 1. Harus memberikan perlakuan yang sama terhadap orang-orang yang menjadi bawahannya yang dapat menciptakan semangat kebersamaan diantara guru, staf dan para siswa; 2. Selalu memberikan sugesti kepada guru, staff dan siswa agar terpelihara semangat , rela berkorban, rasa kebersamaan dalam melaksanakan tugas masing-masing; 3. Kepala sekolah bertanggung jawab untuk memenuhi atau menyediakan dukungan yang diperlukan oleh para guru, staff, dan siswa baik berupa dana, peralatan, waktu, dan bahkan suasana yang mendukung; 4. Berperan sebagai katalisator, dalam arti mampu menimbulkan dan menggerakkan semangat baru guru, staf dan siswa dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan; 5.Dapat menciptakan rasa aman didalam lingkungan sekolah agar guru, staf dan siswa dalam melaksanakan tugasnya merasa aman; 6.Menjadi teladan dalam hal sikap dan penampilan; 7.Selalu memberikan penghargaan terhadap guru, staf dan siswa yang berprestasi.

  • Kepala sekolah sebagai administrator

Menurut Gorton (Sagala, 2009) bagi kepala sekolah ada tiga alasan penting untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam memberikan pelayanan pendidikan yaitu kepala sekolah dapat mengembangkan rencana yang belum memiliki pola organisasi, mengevaluasi dan memperbaiki struktur organisasi, dan membuat rekomendasi dan mengevaluasi rencana struktur yang diusulkan.Semua prinsip dan program pelayanan diorganisasikan sehingga semua aktivitas dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan tujuan akhir membantu mencapai tujuan sekolah.Sebagai administrator juga kepala sekolah hendaknya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru yaitu dengan menghargai setiap guru yang berprestasi.

  • Kepala sekolah sebagai supervisor

Secara specifik program supervise menurut Sestina (sagala 2009) meliputi: membantu guru secara individual dan secara kelompok dalam memecahkan masalah pengajaran; mengkoordinasikan seluruh usaha pengajaran menjadi perilaku edukatif yang terintegrasi dengan baik; menyelenggarakan program latihan berkesinambungan bagi guru-guru; mengusahakan alat-alat yang bermutu dan mencukupi bagi pembelajaran; membangkitkan dan memotivasi kegairahan guru yang kuat untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal; membangun hubungan yang baik dan kerjasama antara sekolah, lembaga social dan instansi terkait serta masyarakat.

Jadi untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (E. Mulyasa, 2004). Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.

  • Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja

Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya. Oleh karena itu, dalam upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : (1) para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan, (2) tujuan kegiatan perlu disusun dengan dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut, (3) para guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, (4) pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan, (5) usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan

  • Kepala sekolah sebagai wirausahaan

Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausaan dihubungkan dengan peningkatan kompetensi guru, maka kepala sekolah seyogyanya dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta memanfaatkan berbagai peluang. Kepala sekolah dengan sikap kewirauhasaan yang kuat akan berani melakukan perubahan-perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya.

Dampak dari tugas dan peran kepala sekolah yang juga harus dipahami dipahami adalah kepala sekolah harus mampu melihat kinerjanya dalam memahami dan menghayati Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan melaksanakannya secara tepat, serta memahami lingkungan sekolah sebagai bagian dari system sekolah yang bersifat terbuka.

Tugas dan peran kepala sekolah lainnya menurut Glickman, Stephen, and Jovita (Glatthorn, 2006: 232) yaitu berhubungan dengan guru yaitu membantu mengembangkan kompetensi guru. Ada empat cara membantu guru untuk meningkatkan kompetensinya yaitu; menawarkan bantuan secara langsung, memberikan service pendidikan, bekerja dengan guru dalam mengembangkan curriculum, dan membantu guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas.

  1. Peranan Wakil Kepala Sekolah dalam Manajemen Sekolah

Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi, Kepala Sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah yang bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam

  • Menyusun Perencanaan membuat program kegiatan dan pelaksanaan :
  • Identifikasi dan Pengumpulan Data.
  • Mewakili Kepala Sekolah untuk mengikuti rapat khususnya yang berkaitan dengan pendidikan.
  • Membuat laporan secara berkala.
  1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Wakil Kurikulum membantu Kepala Sekolah dalam :
1) Penyusunan KTSP

2) Penetapkan kebijakan mutu dalam standar SKL isi, proses, dan penilaian KTSP

3) Menyusun program, mengatur pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran

4) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran;

5) Mengelola informasi dan web bidang peningkatan mutu pembelajaran

6) Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas serta ujian akhir sekolah & nasional

7) Menyusun anggaran kegiatan

8) Menerapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik dan kriteria penjurusan serta kriteria kelulusan;

9) Mengatur jadwal penerimaan buku Laporan Penilaian Hasil Belajar dan Ijazah;

10) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan administrasi guru;

11) Membina kegiatan MGMP;

12) Menyusun laporan pendayagunaan MGMP;

13) Melaksanakan pemilihan guru teladan;

14) membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis, seperti : LPIR, LKIR, OSN, OS2N, FLS2N, mengarang dan lain-lain.

15) melaksanakan dan menyusun jadwal pelajaran tambahan.

16) Melaporkan persentase ketidak hadiran guru dalam PBM

17) Melaksanakan tugas-tugas yang diperintahkan oleh pimpinan Dan lain-lain

18) Membuat jadwal pelaksanaan pembagian  rapor

19) Mengkoordiasikan Penyusunan dan Revisi Kurikulum.

20) Memberikan pelayanan klinik akademik kepada para siswa sesuai kebutuhannya dengan jadwal yang disepakati diluar jam pelajaran

21) Berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah yang relevan

22) Melaksanakan pelaporan pelaksanaan program secara berkala kepada kepala sekolah

23) Melaporkan hasil dan target kelulusan kepada kepala sekolah

Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dibantu oleh 1 s.d 3 orang staf.

  1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Membantu Kepala Sekolah dalam :

1)Program Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

2) Melaksanakan kegiatan administrasi kesiswaan.

3) Merencanankan, melaksanakan dan mengevaluasi program pembinaan kesiswaan/OSIS;

4) melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS;

5) Mengelola web sekolah dalam bidang kesiswaan.

6) membina pengurus OSIS dalam berorganisasi

7) membina kegiatan OSN

8) menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insidental,

9) membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, kerindangan keindahan dan kekeluargaan ( 6 K )

10) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima bea siswa,

11) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah;

12) mengatur mutasi siswa;

13) menyusun program kegiatan ekstrakulikuler, dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala;

14) Bekerjasama dengan humas untuk pelaksanaan kegiatan hari-hari besar dan hari-hari keagamaan.

15) Melaksanakan kegiatan MOS

16) Melaksanakan kegiatan perpisahan siswa

17) Menyusun dan mengusulkan anggaran kegiatan

18) Melaksanakan evaluasi dan melaporkan kegiatan kepada kepala sekolah

Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dibantu oleh 1 s.d 3 orang staf.

  1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat

Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat Membantu Kepala Sekolah dalam :

1) Merencanakan, melaksanakan, dan mengvaluasi pengembangan kerja sama dengan pemerintahan, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan di dalam negeri.

2) Menyusun dan mengusulkan anggaran.

3) Mengkoordinir sistem pengelolan informasi melalui websekolah

4) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa;

5) Membina hubungan antar sekolah dengan Komite Sekolah;

6) Menyusun data out-put/out-come beserta sebarannya di perguruan tinggi

7) Mengelola data prestasi siswa sebagai bahan publikasi dan pencitraan sekolah

8) Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya; dan

9) Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan pengembangan pengetahuan siswa .

10) Melakukan publikasi informasi sekolah melalui media cetak dan elektronik.

11) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakatkan secara berkala kepada kepala seolah.

Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dibantu oleh 1 s.d 3 orang staf.

  1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana membantu Kepala Sekolah dalam :

1) Menyusun RAPBS.

2) Menyusun rencana kebutuhan sarana prasarana sekolah yang mengacu kepada  Rencana Kerja Tahunan sekolah.

3) Mengelola informasi dan web bidang peningkatan dan pemberdayaan sarana.

4) Mengelola informasi dan web bidang peningkatan dan pemberdayaan sarana.

5) Menyusun program dan mengkoordinir pemeliharaan inventaris sekolah

6) Merumuskan dan mengusulkan anggaran.

7) Mengkoordinasikan dan mengadministrasikan pendayagunaan sarana prasarana sekolah;

8) Mengelola alat-alat pembelajaran;

9) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

  1. Peranan Tata Usaha dalam Manajemen Sekolah

Setiap pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu organisasi tentu mempunyai segi ketata usahaan. Littlefield dan Peterson berpendapat bahwa setiap pekerjaan dalam suatu organisasi dewasa ini mempunyai segi-segi pekerjaan pekerjaan perkantoran atau pekerjaan kertas.Dalam kebanyakan pekerjaan-pekerjaan segi ini hanyalah sebagai akibat saja dari aktivitas pokok yang dapat berupa produksi, penjualan, keuangan, pembelian, kepegawaian, teknik, atau salah satu dari banyak pekerjaan lainnya.Walaupun demikian, segi-segi pekerjaan kertas itu harus diurus.

Selanjutnya, Coleman Maze berpendapat bahwa kantor tata usaha dulu dianggap tidak lebih daripada titik temu dari tatahubungan ke dalam dan keluar yang hanya mampuy kadang kala mengirim beberapa surat dan menyiapkan warkat-warkat yang tidak mempunyai nilai praktis. Untunglah kecenderungan dewasa ini ialah memandang kantor itu sebagai jasad hidup yang sangat penting. Kantor ini hidup sebagai satuan terpusat yang memberikan pelayan.Ini diterima sebagai suatu sekutu penuh dalam usaha-usaha produktif dari perusahaan modern. Tanpa kantor tata usaha, roda-roda pabrik tidak berputar dan penjualan barang-barang atau jasa-jasa tidaklah mungkin.

Secara garis besar, tata usaha mempunyai tiga peranan pokok, yaitu :

  • Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari sesuatu organisasi.

Maksudnya, tata usaha melayani pelaksanaan sesuatu pekerjaan operatif dengan menyediakan keterangan yang diperlukan.Keterangan-keterangan itu memudahkan tercapainya tujuan yang diinginkan atau memungkinkan penyelesaian pekerjaan operatif yang bersangkutan secara lebih baik.

Menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi itu untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat.

Maksudnya, keterangan-keterangan yang diperoleh dari pekerjaan kantor dapat dipergunakan bagi pimpinan dalam merencanakan atau mengendalikan segala kegiatan organisasi. Pengendalian kegiatan organisasi dan pengambilan keputusan tidak akan dapat dilaksanakan dengan tepat tanpa adanya bahan-bahan keterangan dari pekerjaan kantor.

  • Membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.

Maksudnya, banyak organisasi baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, dalam menyelenggarakan kegiatannya kurang atau tidak melakukan pencatatan-pencatatan secara cermat dan lengkap.Begitu juga dalam penyimpanan dan pemeliharaan dokumen-dokumen yang berisi keterangan-keterangan penting jurang perhatian.Padahal, keterangan-keterangan tersebut penting dan diperlukan untuk bahan penilaian, pengambilan keputusan atau penyusunan program bagi perkembangan organisasi. Dengan kabur dan gelapnya sumber dokumen itu, maka tentu akan menyulitkan dalam kehidupan organisasi apabila dibutuhkan dokumen-dokumen tersebut.

  1. Peranan Guru dalam Manajemen Sekolah

Guru merupakan suatu profesi yang selalu berkaitan dengan pendidikan anak-anak bangsa. Ia harus memiliki banyak pengetahuan dan keterampilan serta menguasai bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum untuk diajarkan kepada siswa. Sebagai seorang pendidik guru merupakan panutan untuk ditiru dan diteladani oleh siswa baik dari sikap, perilaku, budi pekerti, berakhlak mulia, tekun dan mau belajar. Berharap agar membentuk kepribadian siswa di masa yang akan datang.Disisi lain guru dikatakan memiliki peran ganda. Kenapa demikian?Karena guru merupakan pendidik untuk menciptakan sikap dan perilaku yang bernilai moral dan agama serta sebagai pengajar yang bertujuan untuk menyampaikan bahan ajar, menentukan alat evaluasi belajar yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa.guru Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam melaksanakan tugas umum sebagai pendidik dan melakukan tugas khusus mengajar secara efektif dan efisien.

Peranan Umum Guru Meliputi :

  • Melaksanakan tugas umum sesuai dengan keputusan kepala sekolah sebagai pengarah, pembina, pembimbing, konsultan, pelatih dalam berbagai kegiatan siswa sesuai visi sekolah.
  • Memelihara, membina, dan mengembangkan disiplin serta tata tertib siswa dengan penuh keteladanan.
  • Mengembangkan lingkungan fisik dan hubungan sosial di sekolah dengan pendekatan kasih sayang dalam membentuk kehidupan sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan warganya.
  • Bekerja sama dengan seluruh warga sekolah dalam melakukan perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi kegiatan sekolah.
  • Menciptakan sekolah sebagai tempat belajar guru dalam menunjang pembaharuan pendidikan berkelanjutan dan meningkatkan mutu pelayanan sekolah.
  • Bekerja sama menciptakan media belajar siswa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diselaraskan dengan kebutuhan kompetensi siswa di masa mendatang.
  • Mengikuti kegiatan MGMP
  • Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

Peranan Khusus Guru Meliputi :

  • Menyusun program pengajaran Program tahunan, Program semester, Silabus Rencana Penilaian/Rencana Penugasan, Rubrik penilaian dan analisis hasil evaluasiPenyusunan program perbaikan dan pengayaan
  • Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan membuat catatan refleksi pembelajaran
  • Melaksanakan kegiatan penilaian belajar secara berkelanjutan melalui penilaian proses belajar, ulangan harian , ulangan akhir semester; dan ulangan kenaikan kelas dan ujian akhir.
  • Memeriksa, menilai dan mengumumkan hasil penilaian tugas siswa tepat waktu.
  • Menganalisis hasil ulangan harian dan ulangan umum;
  • Melaksanakan perbaikan dan pengayaan;
  • Mengisi daftar nilai siswa
  • Mengupayakan materi seimbang antara akademik dan life skill.
  • Mau menerima masukan dari luar untuk proses pengembangan sistem pembelajaran.
  • Memotivasi peserta didik antusias, bersemangat, kreatif, kritis dan senang bersekolah/belajar dan diajak berbicara tentang sekolahnya.
  • Memonitor dan memotivasi perkembangan hasil belajar setiap peserta didik
  • Membimbing dan melatih siswa dalam proses pembelajaran.
  • Membuat , memilih dan mengembangkan media dan alat peraga.
  • Menciptakan karya ilmiah atau karya seni.
  • Mengikuti pengembangan atau sosialisasi kurikulum atau silabus.
  • Melaksanakan pembaharuan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran secara berkelanjutan.
  • Mendalami dan mengembangkan materi bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
  • Meneliti dan mencatat kehadiran siswa.
  • Mencatat kemajuan hasil belajar siswa.
  • Menata dokumentasi data penilaian secara tertib, objektif, dan informatif.
Gambar Gravatar
Semua manusia itu pintar.. Namun yang membedakannya proses kecepatan belajar. pada suatu saat ada peserta didik yang belajar dalam 1-3 pertemuan. ada juga yang membutuhkan 3 pertemuan lebih untuk dapat memahami materi... Dengan kata lain, Belajar tergantung kondisi dan keadaan seseorang untuk memahami materi. baik itu cuaca, suasana, perasaan dan lingkungan yang mempengaruhi. Maka temukanlah kondisi terbaik dirimu untuk belajar. Jika kamu tidak mengerti materi yang diajarkan gurumu hanya saja kamu belum menemukan kondisi terbaik untuk belajar. Karena tidak ada manusia yang bodoh hanya saja malas atau tidak fokus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *