Laporan Praktikum Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

Diposting pada

Praktikum Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

Laporan Praktikum Redoks

Download Laporan Praktikum Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) dalam format word (.doc) agar mudah dibaca dan tertata rapi lengkap.

Google Drive Mirror (Zippyshare, Mediafire, Openload)

  • Tujuan Praktikum
  1. Mempelajari reaksi reduksi
  2. Mempelajari reaksi oksidasi
  • Pre-lab
1. Jelaskan pengertian reaksi reduksi!

Reduksi didefinisikan sebagai penangkapan elektron dan pelepasan oksigen dari senyawa (Reger, 2009).

2. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi!

Oksidasi adalah pelepasan elektron atau penaikkan bilangan oksidasi (Sutresna, 2007).

3. Apa fungsi larutan CuSO4 dan AgNO3?

Larutan CuSO4 berfungsi sebagai larutan garam dari logam Cu, dalam reaksi katoda

Cu+ + 2e→ Cu2+, dalam hal ini ion Cu2+ akan bergerak mengambil elektron dan menjadi logam tembaga yang menempel pada besi katoda. Dalam reaksi anoda Cu (s)        Cu2+ (aq) + 2e – .dalam hal ini ion Cu2+ akan bergerak memberikan elektron.dan terjadilah peristiwa reduksi oksidasi.

Larutan AgNO3 berfungsi sebagai larutan garam dari logam Ag. Dalam reaksi anoda AgNO3,ion NO3 tidak akan larut dalam air sehingga molekul air dan atom Ag+ bersaing untuk beroksidasi (Ebbing, 2010).

 

 

 

 

 

  • Tinjauan Pustaka
  • Pengertian Reaksi
    1. Redoks

Redoks adalah suatu reaksi kimia di mana ada pemindahan elektron dari satu reaktan ke reaktan yang lainnya (Stoker, 2012).

Contoh reaksi redoks:

  • Korosi

Korosi adalah reaksi redoks spontan yang mengakibatkan terjadinya karat pada besi, perak sulfida dari perak, dan patina (tembaga karbonat) dari tembaga.

  • Elektrolisis

Elektrolisis ialah proses dimana energi listrik digunakan untuk mendorong agar reaksi redoks berlangsung tidak spontan bisa terjadi.

  • Termodinamika Sel Galvanik

Voltase yang diukur dalam sel galvanik dapat dipecah menjadi potensial elektroda dari anoda (tempat oksidasi) dan katoda (tempat reduksi). Voltase ini dapat dihubungkan dengan perubahan energi bebas Gibbs dan konstanta kesetimbangan dari proses redoks.

  1. Spontan dan Non-Spontan

Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta merta dan disertai pembebasan energi berupa panas yang ditandai dengan perubahan suhu (Salirawati, 2008).

Reaksi redoks non-spontan terjadi apabila harga E° sel negatif. Suatu reaksi kimia (termasuk reaksi redoks) yang tidak spontan tidak terjadi apapun (Salirawati, 2008).

  • Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya reaksi redoks(Oxtoby, 2004)
  1. Energi ionisasi

Semakin eletropositif elemen maka akan lebih mudah untuk melepaskan elektronnya, atau energi ionisasinya semakin rendah sehingga potensial oksidasinya berkurang sedangkan potensial reduksinya akan naik.

  1. Afinitas elektron

Semakain eletronegatif elemen maka afinitas elektron juga  akan bertambah sehingga potensial reduksinya juga naik.

  1. Energi atomisasi

Potensial standar reduksi diukur dalam keadaan atomik sehingga energi atomisasi juga turut menentukan besaran potensial standar reduksi.

  1. Energi solvasi

Jika proses redoks dilakukan pada fase cair maka energi solvasi juga mempengaruhi besaran potensial reduksi standard.

  1. Energi ikat kovalen

Energi ikat kovalen yang besar mendukung kespontanan reaksi;  potensial standard reduksi sebanding dengan energi ikat kovalen.

  1. Oksigen

Sesuai dengan prinsip reaksi redoks dimana juga terjadi penambahan dan pengurangan oksigen di dalam senyawa.

  • Aplikasi redoks dalam teknologi pertanian

Aplikasi reaksi redoks dalam bidang teknologi pertanian yaitu dalam respirasi tumbuhan salah satunya dalam proses fotosintesis karena dalam waktu proses fotosintesis tumbuhan dapat menghasilkan oksigen dan gula. Gula atau glukosa adalah sebagai bahan pembuat zat bagi tumbuhan jadi dalam proses ini tumbuhan (Ebbing, 2010).

 

  • Tinjauan Bahan

1.4.1    Logam seng

Seng (Zn) adalah logam non-ferrous yang terutama digunakan untuk melindungi baja terhadap korosi dan pembuatan campuran logam kuningan (Linsley, 2004).

1.4.2    Logam tembaga

Tembaga (Cu) adalah logam berat yang sangat baik untuk konduktor, bersifat non magnetik dan mempunyai ketahanan terhadap korosi atmosfer (Linsley, 2004).

1.4.3    Larutan CuSO4 1 M

Tembaga(II) sulfat, juga dikenal dengan cupri sulfat, adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus molekul CuSO4. Senyawa garam ini eksis di bumi dengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda. Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau pucat atau abu-abu putih, sedangkan bentuk pentahidratnya (CuSO4.5H2O), berwarna biru terang (Pudjaatmaka, 2004).

1.4.4    Larutan AgNO31 M

Perak nitrat merupakan sebuah senyawa anorganik dengan rumus kimia AgNO3. Senyawa ini adalah senyawa paling serbaguna di antara senyawa perak lainnya, dan digunakan pada fotografi (Pudjaatmaka, 2004).

 

  • Tinjauan Alat

1.5.1    Beaker glass

Gelas beker adalah tabung gelas berbentuk silinder dengan skala, yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan larutan (Pudjaatmaka, 2004).

1.5.2    Pipet ukur (graduate pipette)

Pipet yang mempunyai beberapa batas tanda yang digunakan untuk memindahkan larutan bermacam-macam ukuran volume (Pudjaatmaka, 2004).            

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II METODOLOGI

  • Diagram Alir
  1. Seng dengan larutan CuSO4 1 M
10 ml CuSo4 1 M

Dimasukkan dalam gelas kaca

Logam Zn

Diamplas hingga bersih

Diamati dalam larutan CuSO4 1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10

Hasil
  1. Tembaga dengan larutan AgNO31 M
10 ml AgNO3 1 M

Dimasukkan dalam gelas kaca

Logam Cu

Diamplas hingga bersih

Diamati dalam larutan AgNO31 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10

Hasil

 

 

 

 

 

 

 

BAB III PEMBAHASAN

  • Data Hasil Praktikum
WaktuLogamLarutanWarna LarutanKeterangan
0

1

3

5

7

10

ZnCuSO4Biru Muda

Biru Muda

Biru Muda pudar

Semakin pudar

Semakin pudar

Semakin pudar

Mengkilap/berwana seperti perak

Menghitam/Menggelap

Semakin gelap

Gelap dan terdapat gelembung kecil

Jumlah gelembung semakin banyak

Terdapat endapan berwarna hitam pada logam Zn dan sebagian endapat jatuh ke dalam larutan

0

1

3

5

7

10

CuAgNO3Jernih/Transparan

Sedikit keruh

Keruh

Semakin keruh

Semakin keruh

Semakin keruh

Tembaga berwarna coklat

Terdapat kerak hitam dan gelembung pada Cu

Semakin banyak gelembung

Kerak semakin menebal dan gelembung berwarna putih

Gelembung semakin banyak

Terdapat lapisan endapan perak pada Cu

  • Pertanyaan
  1. Tuliskan analisa prosedur dari percobaan redoks yang dilakukan.

Alat     : -.Gelas kaca

-.Gelas beker 100 ml

-.Pipet ukur 10 ml

-.Penjepit sampel

-.Bulb

Bahan  : -.Logam seng (Zn)

-.Logam tembaga (Cu)

-.Larutan CuSO4

                -.Larutan AgNO3

Seng (Zn) dengan larutan CuSO4 1 M

Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum reaksi reduksi oksidasi. Menuangkan larutan CuSO4 1 M secukupnya ke dalam gelas beker 100 ml. Selanjutnya memindahkan larutan CuSO4 1 M ke dalam gelas kaca hingga mencapai tanda batas dengan menggunakan pipet ukur. Menyiapkan sepotong logam seng dan mengamplasnya hingga bersih. Mencatat keadaan awal logam seng dan larutan CuSO4. Menjepit logam seng dengan menggunakan penjepit dan memasukkan ke dalam larutan CuSO4. Mengamati perubahan yang terjadi pada logam seng dan larutan CuSO4 dan mencatatnya setiap 1, 3, 5, 7, dan 10 menit.

Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M

Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum reaksi reduksi oksidasi. Menuangkan larutan AgNO3 1 M secukupnya ke dalam gelas beker 100 ml. Selanjutnya memindahkan larutan AgNO3 1 M ke dalam gelas kaca hingga mencapai tanda batas dengan menggunakan pipet ukur. Menyiapkan sepotong logam tembaga dan mengamplasnya hingga bersih. Mencatat keadaan awal logam tembaga dan larutan AgNO3. Menjepit logam tembaga dengan menggunakan penjepit dan memasukkan ke dalam larutan AgNO3. Mengamati perubahan yang terjadi pada logam tembaga dan larutan AgNO3 dan mencatatnya setiap 1, 3, 5, 7, dan 10 menit.

  1. Tuliskan analisa hasil dari percobaan redoks yang dilakukan dan bandingkan hasilnya dengan literatur.

Percobaan RedoksSeng (Zn) dengan larutan CuSO4 1 M (Rahmawati, 2014)

Data hasil praktikum

PerlakuanKeterangan
10ml CuSO4(aq) (warna biru jernih) + 1gram Zn(s) (warna abu-abu)– Panas

– Berasap

– Bau mengengat

– Banyak Gelembung

– Larutan tidak berwarna

– Endapan berwarna coklat

Persamaan Reaksi

Zn(s)                +          CuSO4(aq) → ZnSO4(aq)      +          Cu(s)

(abu-abu)                     (biru)               (tak berwarna)             (coklat)

Oksidasi : Zn(s)                       → Zn2+(aq) + 2e

Reduksi : Cu2+(aq) + 2e         → Cu(s)

Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)

Pembahasan

Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan pembuatan larutan ZnSO4denganmereaksikan logam Zn dengan larutan CuSO4. Dalam praktikum inilempengan Zn didapatkan dari baterai bekas, sedangkan larutan CuSO4didapatkan dari praktikum sebelumnya yaitu pembuatan larutan CuSO4 melaluiproses elektrolisis. Percobaan pembuatan ZnSO4 ini dapat dilakukan berdasarkanteori yang telah di jabarkan pada pendahuluan. Ketika lempengan sengdimasukkan ke dalam larutan tembaga sulfat, ion-ion tembaga dalam larutanCuSO4 direduksi menjadi logam Cu sedangkan sengnya akan teroksidasimenjadi ion Zn2+ atau dengan kata lain, logam Zn akan larut.Proses ini berlangsung bertahap namun cukup cepat, hanyadibutuhkan waktu beberapa menit saja. Setelah lempengan seng dimasukkan dalam larutan CuSO4 , terjadi reaksi langsung yangmenghasilkan panas yang menunjukan reaksi berlangsung secara eksoterm,berasap, berbau mengengat, serta banyak gelembung dalam larutan yang terlihatseperti larutan yang mendidih. Sesudah beberapa waktu kelihatan seng akandilapisi oleh tembaga yang berwarna merah coklat. Dan warna biru dari larutan

CuSO4 lama kelamaan memudar. Hingga akhirnya lempengan Zn habis bereaksi,logam Cu yang berwarna coklat mengendap, dan larutan ZnSO4 yang tidakberwana terbentuk sempurna.Reaksi ini berlangsung secara spontan. Tiap atom seng kehilangan duaelektron untuk menjadi sebuah ion seng dan tiap ion tembaga akan

memperoleh dua elektron menjadi sebuah atom tembaga. Elektron itu diberikanlangsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga. Sehingga dalam persamaan

reaksi dapat dituliskan sebagai berikut :

Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)

Percobaan Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M (Rahmawati, 2014)

Data hasil praktikum

PerlakuanKeterangan
10ml AgNO3(aq) (warna transparan jernih) + 1gram Cu(s) (warna coklat)– Banyak Gelembung

– Larutan keruh

– Endapan abu–abu

Persamaan Reaksi

Cu(s)               +          AgNO3(aq) →      Cu(NO3)2(aq)         +          Ag(s)

(coklat)                      (tak berwarna) (coklat keruh)            (abu-abu)

Oksidasi :      Cu(s)                   → Cu2+(aq) + 2e

Reduksi :       2Ag+(aq) + 2e  → 2Ag(s)

Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)

Pembahasan

Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan pembuatan larutan Cu(NO3)2dengan mereaksikan logam Cu dengan larutan AgNO3. Ketika lempengan tembaga dimasukkan ke dalam larutan perak nitrat, ion-ion tembaga dalam larutan AgNO3 direduksi menjadi logam Ag sedangkan tembaganya akan teroksidasi menjadi ion Cu2+ atau dengan kata lain, logam Cu akan larut.Proses ini berlangsung bertahap namun cukup cepat, hanyadibutuhkan waktu beberapa menit saja. Setelah lempengan tembaga di masukkan dalam larutan AgNO3 , terjadi reaksi langsung yangmenghasilkan banyak gelembung dalam larutan yang terlihatseperti larutan yang mendidih. Sesudah beberapa waktu kelihatan tembaga akandilapisi oleh perak yang berwarna abu–abu . Dan larutan tak berwarna AgNO3 lama kelamaan berubah menjadi keruh kecoklat-coklatan. Hingga akhirnya lempengan Cu habis bereaksi,logam Ag yang berwarna abu–abu mengendap, dan larutan Cu(NO3)2 yangberwana transparan coklat terbentuk sempurna.Reaksi ini berlangsung secara spontan. Tiap atom tembaga kehilangan duaelektron untuk menjadi sebuah ion tembaga dan tiap ion perak akan

memperoleh satu elektron menjadi dua buah atom perak. Elektron itu diberikanlangsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga. Sehingga dalam persamaan

reaksi dapat dituliskan sebagai berikut :

Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)

  1. Jelaskan perubahan bilangan oksidasi masing – masing unsur tersebut dan jelaskan unsur yang mengalami reduksi dan oksidasi.

Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu

0              +2                  +2              0

O = +2

R = -2

Sebelum Reaksi :

Zn = 0 Karena tidak bermuatan

Cu + SO4 = 0

Cu + (-2) = 0

Cu = +2

Setelah Reaksi :

Zn + SO4 = 0

Zn + (-2) = 0

Zn = +2

Cu = 0

Oksidasi :      Zn(s)                    → Zn2+(aq) + 2e

Reduksi : Cu2+(aq) + 2e         → Cu(s)

Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)

Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2+ 2Ag

            0              +1            +2        0

O = +2

R = -1

                       

Sebelum Reaksi :

Cu = 0 Karena tidak bermuatan

2Ag + 2NO3 = 0

2Ag + 2(-1) = 0

2Ag = +2

Ag = +1

Setelah Reaksi :

2Ag = 0

Cu + 2(NO­3) = 0

Cu + 2(-1) = 0

Cu = +2

                        Oksidasi :      Cu(s)                 → Cu2+(aq) + 2e

Reduksi :       2Ag+(aq) + 2e  → 2Ag(s)

Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)

KESIMPULAN

Reaksi reduksi adalah reaksi yang menurunkan bilangan oksidasi, menangkap atau menambah elektron dan melepaskan oksigen. Sebaliknya, reaksi oksidasi adalah reaksi yang menaikkan bilangan oksidasi, melepas atau mengurangi elektron dan menangkap oksigen.

Percobaan pertama, yaitu antara logam seng dengan larutan CuSO4 menghasilkan larutan ZnSO4 berupa larutan tidak berwarna,dan endapan Cu yang berwarna coklat. Dalam percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Zn(s) dan yangtereduksi adalah CuSO4(aq). Reaksi berlangsung secara spontan.

Percobaan kedua, yaitu antara logam tembaga dengan larutan AgNO3 menghasilkan larutan Cu(NO3)2 berupa larutan berwarna transparan coklat,dan endapan Ag yang berwarna abu–abu. Dalam percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Cu(s) dan yangtereduksi adalah AgNO3(aq). Reaksi berlangsung secara spontan.

 

SARAN

Saat membersihkan logam Zn dan logam Cu dengan menggunakan amplas usahakan sebersih mungkin, karena apabila kurang bersih dan terdapat kotoran dapat mempengaruhi hasil percobaan. Dalam mengamati perubahan yang terjadi pada logam dan larutan haruslah jeli dan teliti. Dalam melakukan praktikum harus mengikuti standar keselamatan alat dan bahan, wajib menggunakan sarung tangan dan masker.

DAFTAR PUSTAKA

Ebbing, Darrell, Steven D. Gammon. 2010. General Chemistry, Enhanced Edition. USA: Cengage Learning.

Linsley, Trevor. 2004. Instalasi Listrik Dasar/3. Jakarta: Erlangga

Oxtoby, David W. 2004. Prisnip-2 Kimia Modern/1 Ed.4. Jakarta: Erlangga.

Pudjaatmaka, A. Hadyana. 2004. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka

Rahmawati, Huda. 2014. Jurnal Praktikum Kimia Anorganik II Pembuatan ZnSO4. Jakarta

Reger, Daniel, Scott Goode, David Ball. 2009. Chemistry: Principles and Practice. USA: Cengage Learning.

Salirawati, Das.2008.KIMIA.Bandung:Grafindo Media Pratama

Stoker, H. Stephen. 2012. General, Organic, and Biological Chemistry. USA: Cengage Learning.

Sutresna, Nana. 2007. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama.

 

 

 

TanggalNilaiParaf Asisten
Gambar Gravatar
Semua manusia itu pintar.. Namun yang membedakannya proses kecepatan belajar. pada suatu saat ada peserta didik yang belajar dalam 1-3 pertemuan. ada juga yang membutuhkan 3 pertemuan lebih untuk dapat memahami materi... Dengan kata lain, Belajar tergantung kondisi dan keadaan seseorang untuk memahami materi. baik itu cuaca, suasana, perasaan dan lingkungan yang mempengaruhi. Maka temukanlah kondisi terbaik dirimu untuk belajar. Jika kamu tidak mengerti materi yang diajarkan gurumu hanya saja kamu belum menemukan kondisi terbaik untuk belajar. Karena tidak ada manusia yang bodoh hanya saja malas atau tidak fokus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *